Google Cloud hari ini mengumumkan penyempurnaan Google Drive for Desktop dengan deteksi dan intervensi ransomware berteknologi AI yang secara otomatis dapat menghentikan sinkronisasi file
Google Cloud hari ini mengumumkan penyempurnaan Google Drive for Desktop dengan deteksi dan intervensi ransomware berteknologi AI yang secara otomatis dapat menghentikan sinkronisasi file

Intervensi AI Bantu Google Drive Hentikan Penyebaran Ransomware

Arif Wicaksono • 01 Oktober 2025 11:56
Jakarta: Ransomware masih menjadi salah satu ancaman cyber paling merusak yang dihadapi organisasi saat ini. Serangan ransomware dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, penghentian operasional, dan kebocoran data, yang berdampak pada organisasi dari berbagai skala dan industri, termasuk layanan kesehatan, ritel, pendidikan, manufaktur, dan sektor publik. 
 

Bahkan, 21% dari semua penyusupan yang diamati oleh Mandiant (bagian dari Google Cloud) pada tahun 2024 merupakan penyusupan yang terkait dengan ransomware. Selain itu, rata-rata kerugian dari insiden ransomware atau pemerasan siber mencapai lebih dari USD5 juta.
 
Menurut investigasi Mandiant pada tahun 2024, 89% organisasi di Jepang dan Asia Pasifik (JAPAC) yang terkena ransomware baru mengetahui adanya penyusupan dari pihak luar (misalnya, penyerang itu sendiri atau penegak hukum).
 
Statistik ini menunjukkan lemahnya kemampuan deteksi dan intervensi internal, karena sebagian besar organisasi di kawasan ini baru mengetahui bahwa mereka telah disusupi saat menerima permintaan tebusan atau ketika ada pihak ketiga yang memberi peringatan.

Dokumen bawaan Google Workspace (misalnya, Google Dokumen; Google Spreadsheet) tidak terdampak oleh ransomware. ChromeOS Google juga belum pernah mengalami serangan ransomware. Namun, ransomware masih menjadi ancaman untuk format file lainnya (misalnya, dokumen PDF; dokumen Microsoft Office) dan sistem operasi desktop (misalnya, Microsoft Windows). 
 
Sebagai langkah proaktif, Google Cloud hari ini mengumumkan penyempurnaan Google Drive for Desktop dengan deteksi dan intervensi ransomware berteknologi AI yang secara otomatis dapat menghentikan sinkronisasi file dan memungkinkan pengguna memulihkan file dengan mudah hanya dengan beberapa klik. 
 
Hingga saat ini, ransomware masih sering diperlakukan sebagai masalah antivirus, yaitu dengan mencari kode yang berpotensi berbahaya sebelum diaktifkan dan memblokir kode tersebut agar tidak masuk ke dalam sistem TI. Pertahanan seperti ini masih penting dan diperlukan, tetapi jika dilihat dari masih terus berhasilnya serangan ransomware selama beberapa tahun terakhir, pendekatan ini dapat dibilang tidak memadai.
 
Ketika jenis ransomware baru berhasil melewati perlindungan antivirus tradisional, pengguna dan organisasi dapat langsung terdampak tanpa adanya langkah mitigasi cadangan. Apalagi ransomware juga kini bukan lagi sekadar masalah TI, tetapi sudah semakin mengancam operasi bisnis inti, seperti lini manufaktur, operasional ritel, layanan rumah sakit, atau layanan imigrasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan cara yang lebih komprehensif dalam melawan ransomware.
 
Country Director, Indonesia, Google Cloud, Fanly Tanto, mengatakan hal ini sebagai lapisan pertahanan yang benar-benar baru.
 
"Di satu sisi, solusi antivirus terus berupaya menghentikan ransomware agar tidak masuk, tetapi di sisi lain kami juga telah membangun perlindungan untuk menghentikan ransomware agar tidak efektif ketika berhasil menembus sistem," tegas dia. 
 
Deteksi dan intervensi berbasis AI di Google Drive for Desktop mampu mengidentifikasi ciri utama serangan ransomware, yaitu upaya untuk mengenkripsi file secara massal, lalu dengan cepat melakukan intervensi untuk menciptakan semacam ‘balon pelindung’ di luar file pengguna sebelum serangan menyebar dengan menghentikan sinkronisasi file ke cloud secara otomatis. Hal ini membantu menghentikan ransomware melakukan hal yang membuatnya sangat efektif: merusak file penting dan membuatnya tidak dapat digunakan.”
 
“Selain itu, pertahanan malware bawaan yang ada di Google Drive juga membantu mencegah penyebaran ransomware ke perangkat lain dan mengambil alih seluruh jaringan. Secara keseluruhan, pertahanan baru ini akan membantu melindungi bisnis, sekolah, rumah sakit, lembaga pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya dari gangguan serangan ransomware yang bisa sangat merusak,” tambah Fanly Tanto.
 

Cara Kerja Deteksi dan Intervensi Ransomware Berbasis AI di Google Drive for Desktop

Google Drive for Desktop, yang tersedia di Windows dan macOS, digunakan untuk menyinkronkan file dan dokumen pengguna ke cloud secara efisien dan aman. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai garis pertahanan penting terhadap serangan malware dan ransomware. 
 
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Google Cloud telah membangun model AI eksklusif, yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware di dunia nyata, untuk mendeteksi sinyal jika sebuah file telah dimodifikasi secara berbahaya. 
 
Mesin deteksi ini beradaptasi dengan jenis ransomware baru dengan terus menganalisis perubahan file dan menggabungkan kecerdasan ancaman baru dari VirusTotal. Ketika Google Drive mendeteksi aktivitas janggal yang mengindikasikan serangan ransomware, sistem akan secara otomatis menghentikan sinkronisasi file yang terdampak, sehingga mencegah meluasnya kerusakan data di seluruh Google Drive pengguna. 
 
Pengguna kemudian akan menerima notifikasi di desktop dan email yang berisi panduan untuk memulihkan file mereka. Berbeda dengan solusi tradisional yang biasanya memerlukan proses rumit, seperti re-imaging atau menggunakan perangkat lunak pihak ketiga yang mahal, antarmuka web Google Drive yang intuitif memungkinkan pengguna memulihkan banyak file ke kondisi sebelumnya hanya dengan beberapa klik. Kemampuan pemulihan cepat ini membantu meminimalkan gangguan serta risiko kehilangan data.
 
Bagi tim TI, administrator tetap memiliki visibilitas dan kontrol penuh melalui notifikasi di konsol Admin ketika aktivitas ransomware terdeteksi. Administrator juga dapat memanfaatkan pusat keamanan (security center) untuk meninjau log audit dengan informasi detail. Kemampuan baru ini diaktifkan secara default untuk semua pelanggan Google Workspace, namun administrator memiliki kontrol untuk menonaktifkan fungsi deteksi, intervensi, maupun pemulihan bagi pengguna akhir, jika diperlukan.
 
Diluncurkan hari ini melalui open beta, deteksi dan intervensi ransomware berbasis AI menjadi salah satu dari sekian banyak kontrol keamanan skala perusahaan di Google Drive yang memberikan perlindungan kuat terhadap data sensitif serta menjaga kelangsungan bisnis bagi organisasi besar maupun kecil.
 
Fitur ini termasuk dalam sebagian besar paket komersial Google Workspace tanpa biaya tambahan. Di samping itu, kemampuan pemulihan file dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan tanpa biaya tambahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan