Ilustrasi: Kaspersky
Ilustrasi: Kaspersky

FunkSec, Ransomware AI yang Incar Sektor Pemerintahan Indonesia

Mohamad Mamduh • 21 Agustus 2025 12:12
Jakarta: Lanskap keamanan siber Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan ancaman yang signifikan, dengan negara ini menghadapi jumlah serangan ransomware tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Temuan ini diungkapkan oleh Kaspersky, perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, melalui laporan terbaru dari Global Research & Analysis Team (GReAT) mereka.
 
Menurut Igor Kuznetsov, Direktur Tim Riset & Analisis Global Kaspersky (GReAT), bisnis di Indonesia mencatat 57.554 serangan ransomware pada tahun lalu, menempatkan Indonesia di posisi teratas di kawasan ini.
 
Salah satu sorotan adalah kemunculan FunkSec, kelompok ransomware bertenaga AI yang menargetkan sektor pemerintahan, teknologi, keuangan, dan pendidikan, termasuk di Indonesia. Kelompok ini beroperasi dengan tebusan serendah USD10.000, menunjukkan evolusi kejahatan siber massal yang multifungsi dan sangat adaptif.

"Masa depan siber Indonesia menjanjikan pertumbuhan pesat, tetapi juga menghadirkan tantangan keamanan yang semakin kompleks," ujar Kuznetsov. Ia menekankan bahwa pertahanan siber harus menjadi strategi aktif, bukan hanya pengamanan sistem, dan memuji langkah pemerintah Indonesia dalam melindungi infrastruktur informasi vital nasional.
 
Selain ransomware, Indonesia juga dihantui oleh kelompok-kelompok Advanced Persistent Threat (APT) canggih. Kaspersky mengidentifikasi Mysterious Elephant, Spring Dragon, Ocean Lotus, Toddycat, Lazarus, Tetris Phantom, dan Sidewinder sebagai kelompok APT utama yang menargetkan Indonesia pada tahun 2024.
 
Dari daftar ini, Sidewinder disebut sebagai ancaman paling agresif di Asia Pasifik, secara aktif mengincar entitas pemerintah, militer, dan diplomatik di Indonesia serta negara-negara lain seperti Sri Lanka, Nepal, Myanmar, dan Filipina melalui serangan spear phishing dan platform canggih.
 
Dampak dari ancaman siber ini sangat nyata. Telemetri Kaspersky pada tahun 2024 berhasil menghentikan 20 juta serangan daring yang menargetkan pengguna di Indonesia, termasuk tiga juta serangan eksploitasi dan tiga juta serangan backdoor.
 
Selain itu, lebih dari 649.267 upaya malware perbankan terdeteksi. Angka ini sejalan dengan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia yang menyebutkan 800 ribu laporan penipuan perbankan, dengan potensi kerugian finansial akibat kejahatan siber di Indonesia mencapai Rp476 miliar.
 
Melihat kondisi ini, Kuznetsov menegaskan perlunya strategi pertahanan siber nasional yang terpadu. "Kita harus menggabungkan pembagian intelijen ancaman berkelanjutan, respons insiden yang cepat, dan kolaborasi publik-swasta yang lebih kuat untuk mendeteksi, menghentikan, dan mencegah serangan-serangan ini sebelum berdampak pada infrastruktur penting dan memengaruhi kepercayaan publik," tambahnya.
 
Untuk meningkatkan pertahanan siber, Kaspersky merekomendasikan pembaruan perangkat lunak secara berkala, audit keamanan siber untuk mengidentifikasi kerentanan, penggunaan solusi komprehensif seperti Kaspersky Next untuk perlindungan real-time dan visibilitas ancaman, serta penyediaan intelijen ancaman yang mendalam bagi para profesional InfoSec.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan