Fenomena
Fenomena

Aura Farming Populer di Jagat Medsos Lewat Pacu Jalur

Arif Wicaksono • 10 Juli 2025 05:24
Jakarta: Fenomena "Aura Farming" belakangan mencuri perhatian publik di berbagai platform media sosial seperti TikTok sehingga menjadi tren global.  
 
Istilah ini mulai populer seiring dengan ramainya sorotan terhadap tarian tradisional "Pacu Jalur" yang menampilkan energi kolektif dan visual estetik.
 
Baca juga: Heboh di TikTok! Ini Arti Sebenarnya Tren "My 90 in 35" ?

Secara harfiah, istilah ini merujuk pada praktik mengumpulkan atau menyerap "aura" positif dari suatu peristiwa atau individu, lalu menyimpannya untuk tujuan tertentu. 
 
Dalam konteks tarian "Pacu Jalur", "aura" yang dimaksud adalah energi kegembiraan, semangat, kekompakan, dan keindahan yang terpancar dari para penari dan suasana festival.

Sebenarnya, konsep Aura Farming memiliki akar dalam tradisi spiritual lama.  Seringkali, pengguna TikTok dan Instagram memposting cuplikan tarian ini dengan teks yang menyoroti "atmosfer positif" yang mereka rasakan atau ingin mereka resapi.
 
Mereka percaya bahwa dengan menyaksikan atau terlibat dalam tarian tersebut, mereka dapat mengisi ulang energi positif dalam diri mereka.

Aura Farming dan Warisan budaya 

Gerakan-gerakan yang kompak, penuh semangat, serta iringan musik tradisional yang menghentak menciptakan atmosfer yang menggugah jiwa. 
 
Dalam konteks "Aura Farming", tarian ini menjadi sarana penyalur vibrasi positif, yang secara psikologis bisa membantu individu melepas stres dan meresapi semangat kolektif yang mengalir dari budaya lokal.
 
Dari sisi sosiologis, viralnya "Aura Farming" menunjukkan bagaimana media sosial memperluas jangkauan budaya tradisional. 
 
Tarian "Pacu Jalur" yang tadinya mungkin hanya dikenal di lingkup lokal, kini menjadi konsumsi global dan menginspirasi banyak orang untuk mencari pengalaman serupa. Ini juga menciptakan tren di mana orang-orang secara aktif mencari konten yang dapat "meningkatkan aura" atau memberikan "vibe positif."
 
Di era digital yang serba cepat, orang-orang merindukan momen-momen yang dapat membuat mereka merasa hidup dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
 
Tarian "Pacu Jalur" dengan segala keindahannya, mampu menawarkan pengalaman tersebut.
Dalam perspektif yang lebih reflektif, Aura Farming merepresentasikan keinginan dasar manusia untuk merasakan keterhubungan sejati dan mengalami momen-momen yang jujur secara emosional.
 
Namun, popularitasnya menunjukkan adanya resonansi dengan keinginan banyak orang untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental mereka melalui interaksi dengan konten atau pengalaman yang positif.

Aura Farming dan Kekayaan budaya Indonesia

Selain menjadi atraksi artistik, tarian "Pacu Jalur" juga merupakan katalis inspirasi, membangkitkan energi positif dalam diri penontonnya. Dalam konteks tarian "Pacu Jalur", "Aura Farming" juga dapat diartikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia. 
 
Dengan menyebarkan keindahan tarian ini, secara tidak langsung masyarakat turut mempromosikan warisan budaya dan memperkenalkan keunikan Indonesia kepada dunia. 
Ini adalah contoh bagaimana budaya lokal dapat menjadi sumber inspirasi dan "energi positif" bagi banyak orang.
 
Meskipun istilah ini mungkin terkesan ringan atau sekadar tren, "Aura Farming" mencerminkan fenomena yang lebih luas di mana individu secara sadar mencari sumber kebahagiaan, inspirasi, dan energi positif dari lingkungan sekitar mereka, termasuk dari seni pertunjukan dan budaya. 
Fenomena ini jadi cara baru bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan dan mengambil manfaat dari kekayaan budaya yang ada.
 
Pada akhirnya, "Aura Farming" yang viral berkat tarian "Pacu Jalur" adalah sebuah cerminan dari bagaimana budaya, media sosial, dan kebutuhan psikologis manusia berinteraksi. 
 
Ia menjadi bukti bahwa keindahan dan energi positif yang terpancar dari sebuah seni pertunjukan dapat memberikan dampak signifikan pada suasana hati dan perspektif individu, sekaligus mempopulerkan warisan budaya bangsa. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan