Advan ingin naik kelas tanpa meninggalkan kelas pemula. (Medcom.id)
Advan ingin naik kelas tanpa meninggalkan kelas pemula. (Medcom.id)

Advan: Naik Kelas Bukan Berarti Tinggalkan Pasar Ponsel Pemula

Ellavie Ichlasa Amalia • 29 Mei 2018 15:36
Semarang: Advan ingin naik kelas. Hal ini mereka ungkapkan pada akhir 2016. Mereka lalu meluncurkan G1 pada awal 2017. Pada awal tahun ini, Advan merilis G2 sebagai penerus dari G1 dan flagship mereka. 
 
Selama ini, Advan dikenal dengan perusahaan smartphone kelas pemula.
 
Menariknya, Marketing Director Advan, Tjandra Lianto mengungkap bahwa penjualan G2 -- yang dihargai Rp2 jutaan -- lebih baik daripada Advan i6, yang dihargai Rp1.499.000. Ini merupakan bukti bahwa usaha Advan untuk naik level mulai sukses. 

Namun, ungkap Tjandra, itu bukan berarti mereka akan meninggalkan pasar smartphone kelas pemula. Para pengendara Go-Jek merupakan calon pengguna yang cukup potensial, terutama setelah Menteri Komunikasi dan Informatika mengunjungi pabrik Advan di Semarang bersama dengan beberapa pengendara Go-Jek. 
 
Salah satu keinginan para pengendara Go-Jek tersebut adalah ponsel 4G dengan prosesor berkecepatan 1,4Ghz dengan harga sekitar Rp1 jutaan, atau bahkan kurang dari Rp1 juta. Tjandra mengaku bahwa Advan bisa memenuhi permintaan ini. 
 
Advan: Naik Kelas Bukan Berarti Tinggalkan Pasar Ponsel Pemula
Salah satu produk Advan. (Medcom.id)
 
Ketika ditanya apakah Advan tetap tertarik untuk bermain di pasar smartphone kelas pemula meski mereka tengah berusaha naik kelas, Tjandra mengatakan bahwa mereka akan terus menjaga pasar mereka di kelas pemula, walau mereka juga akan berusaha menyediakan ponsel di kelas yang lebih atas. 
 
"Semua sudah memiliki aplikasi, berapapun memori ponsel tidak akan cukup. Mau tidak mau, pengguna harus upgrade ponselnya," kata Tjandra.
 
"Jadi, kita mau tidak mau harus naik kelas. Namun, jangan lupa kita harus menjaga pasar di kelas pemula. jangan sampai pangsa pasar kita diambil oleh orang lain."
 
Hanya karena Advan ingin mulai masuk ke pasar smartphone kelas menengah, bukan berarti Advan akan mengadopsi teknologi ponsel yang tengah menjadi tren secara membabi buta.
 
Tjandra menjelaskan, teknologi layar FullView -- layar dengan rasio 18:9 -- menjadi fokus Advan saat ini.
 
Sementara mereka tidak mempertimbangkan untuk menggunakan sistem kamera ganda, begitu juga dengan teknologi layar fleksibel yang diduga akan menjadi tren tahun depan. 
 
"Tergantung permintaan konsumen," jawab Tjandra saat ditanya apakah Advan akan terus memasang teknologi terbaru dalam industri ponsel. "Semakin besar permintaan konsumen, kita semakin bisa menekan harga," ujar Tjandra.
 
"Kedua, kita melihat kebutuhan pengguna. Teknologi bagus belum tentu dipakai. Kami ingin menggunakan teknologi yang dirasa berguna oleh pengguna."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan