"Saya melihat ada tiga juga pengguna baru yang membuat akun Telegram dalam waktu 24 jam," kata pendiri Pavel Durov melalui kanal Telegram miliknya, seperti yang dikutip dari TechCrunch. Kemarin, tiga layanan utama Facebook mengalami masalah. Tampaknya ini yang menciptakan kesempatan bagi Telegram.
Durov tidak menjelaskan alasan naiknya jumlah pengguna Telegram. Namun, dia memang sempat meledek Facebook. Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg belum lama ini mengatakan bahwa mereka ingin fokus pada privasi.
"Bagus," tulis Durov ketika dia menyambut tiga juta pengguna baru Telegram. "Kami menawarkan privasi yang sebenarnya dan tempat yang tak terbatas untuk semua orang."
Narasumber TechCrunch di Telegram mengatakan bahwa masalah pada layanan Facebook adalah keuntungan untuk mereka. "Masalah seperti ini selalu menambah pengguna baru untuk kami."
Meskipun begitu, dia juga menyebutkan bahwa alasan lain jumlah pengguna Telegram bertambah adalah masyarakat mulai terganggu dengan banyaknya data pribadi yang Facebook kumpulkan.
Satu tahun lalu, Telegram mengumumkan bahwa mereka memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Aplikasi messaging ini memilliki masalah berupa pemblokiran di beberapa negara, seperti Rusia, Iran, dan Tiongkok, karena menolak permintaan pemerintah untuk memberikan informasi pengguna atau kunci enkripsi.
Di negara asal Durov, Rusia, pemerintah juga berusaha untuk memperketat aturan internet dengan regulasi baru. Peraturan seperti ini bisa membuat masyarakat semakin tertarik dengan Telegram, walau aplikasi messaging itu tidak bisa diakses di negara asalnya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id