Masih dalam proses pengujian tahap akhir, GoPro berjanji akan membagikan informasi lebih detail terkait rencana globalnya tersebut pada awal bulan Februari mendatang, seperti yang dilaporkan The Verge.
Pertama kali diluncurkan pada bulan September 2016 lalu, GoPro melakukan proses recall pada drone seharga USD799 atau sekitar Rp10,6 juta tersebut pada bulan Oktober, beberapa minggu setelah dipasarkan.
Keputusan melakukan recall diambil GoPro setelah sejumlah pengguna melaporkan drone Karma milik mereka terjatuh saat diterbangkan. Berdasarkan investigasi yang dilakukannya, GoPro mengonfirmasi baterai menjadi penyebab terjadinya insiden tersebut.
Insiden yang dialami Karma dinilai menjadi penutup serangkaian masa sulit yang harus dilalui GoPro sepanjang tahun 2016 lalu. Selama tahun 2016, nilai saham GoPro dilaporkan mengalami penurunan. Penurunan tersebut merupakan dampak dari keputusannya untuk menunda penjualannya dengan Amazon, akibat tidak mencapai kesepakatan dalam tawar menawar terkait harga ritel produknya.
Perusahaan tersebut juga dilaporkan merumahkan sebanyak 15 persen karyawannya 3 minggu setelah melaksanakan proses recall drone Karma. Keputusan merumahkan karyawan tersebut merupakan kali kedua GoPro mengurangi karyawannya pada tahun 2016 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News