Hal ini didorong oleh pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung pembangunan sektor strategis di berbagai dunia.
“Misalnya pada sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor lain. Sehingga capaian-capaian ini perlu terus kita dukung karena AI akan menjadi benchmark penguasaan teknologi digital dalam 5 sampai 10 tahun mendatang," ujarnya usai menghadiri workshop ‘Planning Contributions and Important Stakeholders to Include’ UNESCO tentang AI di Brdo Congress Centre, Slovenia, Minggu (04/02/2024) waktu setempat.
Wamenkominfo Nezar Patria menilai perkembangan dan pertumbuhan ekosistem AI membawa dampak yang positif terutama dari sisi penggunaan yang dapat mempermudah dan membantu sektor-sektor strategis.
BACA JUGA: Kominfo Siapkan Infrastruktur Percepat Transformasi Digital Nasional
Menurutnya, saat ini kesiapan Indonesia masih dalam tahap pengembangan AI. Oleg karena itu, Kementerian Kominfo tengah mengadopsi model yang sudah dibuat di negara-negara maju.
“Sejumlah foundation model kita adopsi bahkan kita juga ikut mengembangkan misalnya Generative AI untuk Natural Language Processing oleh sejumlah startup juga beberapa pemrosesan data dengan menggunakan AI di bidang marketing,” tutur Wamenkominfo.
“Juga sudah terlihat di sektor kesehatan, pertanian dan beberapa sektor lain yang saya kira terus berkembang dan meluas penggunaan AI ini,” sambungnya.
Wamenkominfo mengidentifikasi ada dua pola pengaturan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial. Perbedaan pendekatan itu lebih diwarnai oleh dinamika dari dialog mengenai Tata Kelola AI Global.
“Ada yang mencoba horizontal dimana orientasinya lebih kepada prinsip yang dilakukan dalam pengembangan AI yang diadopsi oleh negara-negara Uni Eropa. Ada juga yang pendekatan vertikal yang langsung kepada sektor-sektor yang dilakukan oleh Amerika dan Cina,” jelasnya.
Menurut Wamenkominfo, saat ini berbagai negara di dunia tengah saling berkompetisi dalam global racing untuk pengembangan AI seperti yang dimotori oleh Amerika dan Cina serta sebagian negara Eropa.
“Kita juga melihat ada global concern yang muncul karena risiko-risiko pengembangan AI ini terhadap masyarakat di berbagai sektor dan di berbagai aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Nezar memastikan bahwa Pemerintah Indonesia akan selalu mendukung pengembangan AI di Indonesia.
“Kominfo dalam hal ini mendukung penuh upaya-upaya pengembangan AI yang sudah dilakukan oleh perusahaan startup dan juga sejumlah perusahaan teknologi baik nasional maupun global yang beroperasi di Indonesia,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News