Dua petisi menuntut pemerintah segera mengkaji ulang keputusan pemblokiran game
Dua petisi menuntut pemerintah segera mengkaji ulang keputusan pemblokiran game

Dua Petisi Menolak Pemblokiran Game Muncul di Change.org

Riandanu Madi Utomo • 03 Mei 2016 11:23
medcom.id, Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengaku telah memblokir game-game yang dianggap berbahaya untuk anak. Ada 15 game yang diklaim telah diblokir KPAI.
 
Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Kominfo terkait pemblokiran game tersebut.
 
Tak lama setelah informasi kebijakan tersebut beredar luas di dunia maya, dua petisi berisi penolakan muncul di situs petisi Change.org. Keduanya sama-sama menargetkan 5.000 orang untuk menandatangani petisinya dan sama-sama meminta pemerintah untuk mengkaji ulang keputusan pemblokiran game tersebut.

Petisi pertama dibuat Suseno Wibowo Hardianto dengan petisi yang berjudul "Pemblokiran permainan berbasis elektronik perlu dikaji ulang". Dalam petisinya, Suseno mengatakan, langkah pemblokiran ini merupakan kemunduran yang hanya menutup lubang pembuangan tanpa menyelidiki lebih lanjut sumber permasalahannya. 
 
Suseno juga memberikan beberapa saran dan masukan untuk pemerintah dan KPAI untuk menyikapi game yang berbahaya bagi anak, salah satunya adalah melakukan sosialisasi dari hulu ke hilir mengenai dampak posistif dan negatif dari bermain game.
 
"Memblokir adalah upaya terakhir jika langkah pemerintah yang saya contohkan sebelumnya ternyata gagal diaplikasikan. Jika memang memblokir adalah jalan satu-satunya maka saya dapat menyimpulkan bahwa pemerintah telah gagal untuk mengendalikan dan menertibkan permainan berbasis elektronik," tulis Suseno dalam petisinya.
 
Petisi kedua dibuat sebuah komunitas game bernama Grand Theft Auto Mystery Team. Dalam petisi tersebut, komunitas gaming ini juga mengatakan, pemblokiran bukan merupakan solusi terbaik. Bagi mereka, solusi terbaik adalah dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak di sekolah-sekolah atau instansi pendidikan.
 
"Sekali lagi, pemblokiran bukanlah solusi terbaik. Solusi terbaik ialah dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak di sekolah-sekolah atau instansi pendidikan terkait tentang game-game yang dianggap 'berbahaya' tersebut," tulis komunitas Grand Theft Auto Mystery Team di petisinya.
 
Hingga berita ini dimuat, petisi yang dibuat oleh Suseno telah memiliki 4.181 pendukung. Sementara petisi yang dibuat oleh Grand Theft Auto Mystery Team telah memiliki 3.344 pendukung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan