Menurut pengamatan Alibaba sendiri, AI pada era sekarang menjadi salah satu teknologi yang terus berkembang, dan laju perkembangannya tergolong cepat. Dengan mendedikasikan diri untuk tenaga kerja lokal, Alibaba Cloud bersiap untuk menghadirkan produk dengan bantuan AI yang bisa dimanfaatkan.
“Kami memang selalu berkomitmen agar bisa terus membawa produk dan teknologi terdepan, dan produk-produk ini juga akan diperkaya dan didukung oleh teknologi AI,” jelas Sean Yuan, Country Manager Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence.
“Teknologi yang akan diberikan oleh Alibaba adalah teknologi yang mampu membantu para pelaku bisnis lokal, serta startup untuk meningkatkan bisnis mereka dari segi keamanan dan performa,” lanjutnya.
Baca Juga: Alibaba Cloud Pertahankan Titel Pemimpin Sistem Manajemen Basis Data Cloud
Maka dari itu, Alibaba Cloud memperkenalkan PAI-EAS, Enterprise RAG, dan Integrasi Vector Engine. Ketiganya dihadirkan untuk memberikan peningkatan performa kepada para mitra yang sudah memberikan kepercayaannya dengan Alibaba Cloud.
Secara singkat, Platform Artificial Intelligence-Elastic Algorithm Service (EAS) mampu mendukung alokasi sumber daya komputasi sesuai dengan permintaan. Hadirnya teknologi ini juga mampu mengurangi biaya interferensi model AI, setidaknya mencapai 50%. Layanan ini akan mendukung penerapan Large Language Model (LLM) dan model AI ModelScope dari Alibaba.
Kemudian, untuk Enterprise RAG sendiri diluncurkan agar bisa meningkatkan akurasi hasil dari model yang diterapkan. Jadi, para pelanggan mampu memanfaatkan proses dari Retrieval-Augmented Generatio (RAG) Enterprise yang diterapkan oleh Alibaba Cloud. Hadirnya RAG Enterprise ini juga mampu mendukung LLM yang diterapkan pada teknologi PAI-EAS.
Selain kedua teknologi tersebut, mereka juga menghadirkan sebuah teknologi yang dinamakan Vector Engine. Ia berfungsi sebagai pemberi fasilitas pengembangan aplikasi Gen AI. Jadi, gudang data Alibaba Cloud Hologres, dan juga layanan pencarian Elasticsearch dan OpenSearch akan secara mudah diperkaya dengan teknologi pencarian vektor terbaru, khususnya di Indonesia. Integrasi ini bisa mempermudah akses bisnis Indonesia ke LLM yang berbeda dan penciptaan aplikasi AI Generatif bisa disesuaikan untuk membantu bisnis.
“Menghadirkan berbagai teknologi baru hingga infrastruktur baru memang menjadi komitmen dari Alibaba Cloud. Pengembangan Gen AI, Privacy Preserving, ESG for Carbon, Web3 Infrastrcturer, AI and Machine Learning, serta Anti Money Laundry akan sangat berfungsi untuk keamanan dan kenyamanan para mitra kami,” jelas Eggy Tanuwijaya, Chief Solution Architect of Alibaba Indonesia.
Semua ini juga diterapkan berdasarkan 5 pilar utama dari Alibaba, yaitu Public, ISV Partners, University, Developer, dan Startup Community. Alibaba menegaskan bahwa dengan memberikan berbagai teknologi baru bisa sangat membantu para mitra, sehingga mereka bisa meningkatkan kenyamanan dan keamanan bisnis yang sedang dijalankan.
Karena mereka juga berfokus dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang digitalisasi, Alibaba Group juga melakukan kemitraan dengan berbagai universitas besar di Indonesia. Diantaranya adalah Universitas Bina Nusantara, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Mandalika, dan juga Universitas Pelita Harapan. Kolaborasi ini juga memberikan fasilitas dalam integrasi komputasi cloud dan juga kursus yang berpusat pada AI.
Perlu diketahui, kursus yang diberikan juga akan masuk ke kurikulum mereka, sehingga Alibaba memberikan dukungan 100% agar bisa mencapai tujuan yang strategis, serta mereka akan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan mampu memberikan sifat kompetitif untuk masa depan.
“Mutu pendidikan di Indonesia memang tergolong cukup rendah, sehingga dengan hadirnya perkembangan teknologi yang pesat bisa membantu meningkatkan mutu pendidikan. Mulai menghadirkan pembelajaran yang menggunakan lab dan memperkenalkan berbagai teknologi terbaru akan menjadi tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.: tutup Yazid Amanullah, Co-Founder and CTO Skolla EdTech. (Christopher Louis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News