Dark web atau sisi gelap internet merupakan pasar atau dunia bagi peretas untuk melakukan bisnis ilegal, salah satunya adalah jual beli informasi akun digital atau data pribadi seseorang.
Perusahaan keamanan siber bernama Cyble menemukan sekitar 500.000 akun pengguna Zoom yang berisi informasi kredensial penggunanya sudah diperjual belikan oleh peretas. Bahkan harganya dijual sangat murah.
Baca: Tips Lindungi Video Conference Zoom dari Zoom-Bombing
Pihak Cyble membenarkan bahwa data yang dijual tersebut berasal dari kasus pembobolan sistem keamanan Zoom yang sudah lama terjadi. Jadi peretas mengumpulkan satu per satu setiap akun yang berhasil dibobol.
Kabar buruknya dari catatan Cyble ditemukan bahwa sejak awal bulan April 2020 para peretas menggratiskan data pribadi pengguna Zoom. Tujuannya agar peretas ini mendapatkan reputasi di forum peretas.
Bleeping Computer yang menerima laporan dari pihak Cyble kemudian melakukan percobaan dengan menghubungi alamat email dari akun Zoom yang dijual oleh peretas. Hasilnya ternyata alamat email tersebut masih berfungsi dan benar.
Baca: Waspada Ancaman Siber Menyamar Sebagai Aplikasi Pertemuan Populer
Sebanyak 290 akun yang ditelusuri ternyata terhubung ke akun Zoom milik kalangan perguruan tinggi. Korban yang merespon laporan ini ada yang menyatakan bahwa password atau kata sandi yang disimpan oleh peretas merupakan password lama.
Tidak hanya akun milih pengguna biasa atau kalangan perguruan tinggi. Pihak Cyble juga memastikan bahwa sebagian adalah akun Zoom milik perusahaan besar seperti Chase, Citibank, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
