Peran program Startup Studio Indonesia (SSI) adalah meningkatkan peluang alumninya untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Para startup peserta bisa menemukan model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau Product-Market Fit (PMF) modelling.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan jaringan dan belajar dari para pendiri startup terbaik di Asia. Makanya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka pendaftaran batch ke-7 di bulan ini.
Di SSI batch ke-7 akan dilanjutkan misi untuk mendukung perkembangan startup tahap awal di Indonesia dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
BACA JUGA: Cekidot! Ini Cara Bikin Startup Indonesia Makin Kuat
Kementerian Kominfo menargetkan program SSI ini bisa mendukung perkembangan 150 startup tahap awal hingga 2024. Sejak pertama kali digelar hingga batch ke-6 program ini sudah mendukung sekitar 97 startup tahap awal.
Kini Kominfo menargetkan sekitar 18 startup ahap awal sehingga total yang sudah didukung akan mencapai 115 peserta.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan memastikan pemerintah akan memberikan dukungan penuh.
“Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung startup di Indonesia, terutama untuk startup tahap awal yang potensial melalui program Startup Studio Indonesia,” ujarnya.
Beberapa kriteria utama bagi startup untuk berpartisipasi dalam program ini antara lain, berada dalam tahap pendanaan bootstrap, pre-seed, seed, dan pendanaan pra-Seri A.
Kriteria lainnya yaitu memiliki minimal enam bulan traction dengan pertumbuhan sebesar lima persen per bulan, memiliki potensi untuk melakukan perluasan pasar, dan memiliki diferensiasi produk yang kuat.
Pada SSI batch ke-7 akan ditingkatkan meningkatkan salah satu fasilitas pendukung bagi peserta, yakni membuat model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau Product-Market Fit (PMF) modeling.
BACA JUGA: Mengulik Cara Sukses Bangun Bisnis Startup
Pemodelan PMF sangat penting untuk menilai berbagai indikator seperti retensi produk, margin keuntungan, apakah sudah mencukupi untuk menutupi biaya akuisisi dan operasional, serta memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi startup untuk berkembang dan memperluas pasarnya.
Sejak program ini dirilis pada September 2020, diklaim rata-rata sekitar 30-40 persen peserta dari setiap batch berhasil mencatatkan pendanaan tahap awal setelah program selesai. Bahkan, ada dua startup dari batch keenam yang baru selesai pun mencatatkan pendanaan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News