Foto: Indosat
Foto: Indosat

Laporan Ungkap AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi Digital

Mohamad Mamduh • 28 Oktober 2025 19:29
Jakarta: Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama dengan Twimbit, sebuah perusahaan riset dan konsultasi terkemuka, meluncurkan Empowering Indonesia Report 2025 dengan tema Building Bridges of Tomorrow. Laporan ini menyoroti pentingnya Kecerdasan Artifisial (AI) berdaulat sebagai pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
 
Pemerintah Republik Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2038. Pemanfaatan AI berdaulat diyakini menjadi salah satu pendorong utama pencapaian target tersebut.
 
Menurut laporan ini, adopsi AI berdaulat diproyeksikan dapat menambah hingga USD140 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030, mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan hingga 6,8%. Dalam skenario terbaik, hal ini bahkan dapat mempercepat pencapaian status negara berpenghasilan tinggi ke tahun 2038 atau 2041.

Laporan menguraikan lima pilar utama menuju kedaulatan AI:
 
Infrastruktur Digital Andal: Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD3,2 miliar hingga tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan komputasi nasional. Saat ini, pusat data AI di Indonesia hanya mencakup kurang dari 1% dari pasar global, menekankan perlunya percepatan pembangunan pusat data bertenaga energi terbarukan dan jaringan 5G yang lebih luas.
 
Tenaga Kerja AI Berkelanjutan: Diperlukan pengembangan 400.000 talenta AI pada tahun 2030, dengan investasi sebesar USD968 juta untuk pendidikan, pelatihan, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.
 
Industri AI yang Tumbuh: Indonesia saat ini memiliki 364 startup AI dengan total pendanaan mencapai USD1,08 miliar.
 
Riset dan Pengembangan yang Mumpuni: Inisiatif seperti Sahabat-AI V2, sebuah Large Language Model (LLM) berparameter 70 miliar yang mendukung bahasa Indonesia dan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak, menunjukkan bahwa Indonesia mulai beralih dari pengguna menjadi pembentuk teknologi AI global.
 
Regulasi dan Etika yang Kokoh: Pilar ini menekankan pembangunan teknologi yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila, menjamin etika dan keamanan, serta memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.
 
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, dalam peluncuran laporan ini menyatakan, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang kemandirian bangsa.
 
"Kedaulatan AI berarti kita membangun teknologi yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila, menjamin etika dan keamanan, serta memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat."
 
Manoj Menon, Founder dan CEO Twimbit, menambahkan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis untuk memimpin di era AI berdaulat. "Dengan membangun fondasi digital yang kuat dan menciptakan ekosistem yang inklusif, Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan AI di Asia, mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.
 
Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan peran Indosat sebagai mitra bangsa dalam mempercepat kedaulatan digital dan transformasi AI nasional. "Kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun masa depan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Indonesia sendiri," kata Vikram.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan