Zoom menarik kembali persyaratan terkait pelatihan AI menggunakan data pelanggan.
Zoom menarik kembali persyaratan terkait pelatihan AI menggunakan data pelanggan.

Zoom Tarik Kebijakan Latih AI pada Data Pelanggan

Lufthi Anggraeni • 08 Agustus 2023 07:19
Jakarta: Zoom melakukan perubahan pada persyaratan layanan miliknya setelah mendapatkan kritik terkait update terkini pada kebijakan perusahaan yang mengizinkan pelatihan kecerdasan buatan (AI) pada data pelanggan.
 
Laporan dari StackDiary menggarisbawahi perubahan yang dirilis pada bulan Maret lalu secara diam-diam, memberikan Zoom kendali penuh atas data pelanggan untuk tujuan pelatihan teknologi AI.
 
Sebagai respon, Zoom merilis unggahan blog mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan hal yang dapat dilakukan menurut informasi di persyaratan tersebut. Zoom kemudian melakukan update pada persyaratan sebagai respon untuk kritik yang masih berlanjut tersebut.

Kini, Zoom menyebut bahwa pihaknya tidak melatih model AI berbasis video, audio, atau chat pelanggan, tanpa izin. Sebagian dari permasalahan ini diperkirakan berasal dari alat AI eksperimental milik Zoom.
 
Alat tersebut termasuk IQ Meeting Summary, kemampuan membuat ringkasan didukung teknologi pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML), dan IQ Team Chat Compose, kemampuan menyusun pesan didukung teknologi AI.
 
Kendati akun pengguna telah memberikan izin sebelum memulai pertemuan menggunakan alat alat ini, partisipan tambahan hanya akan ditampilkan dua opsi, yaitu menerima persyaratan dan bergabung dengan pertemuan, atau menolak dan meninggalkan pertemuan.
 
Kebijakan ini disebut Alex Ivanovs dari Stack Diary secara efektif memungkinkan Zoom untuk melatih AI karyanya berdasarkan konten karya pelanggan tanpa menyediakan opsi untuk menolak, keputusan yang diperkirakan akan memicu perdebatan signifikan terkait privasi dan izin dari pengguna.
 
Selain itu, Ivanovs juga menggarisbawahi bahwa persyaratan ini memberikan izin untuk mendistribusikan ulang, menerbitkan, mengimpor, mengakses, menggunakan, menyimpan, mentransmisikan, mengkaji, mengungkap, melestarikan, mengekstraksi, memodifikasi, mengurangi, membagikan, menampilkan, menyalin, mendistribusikan, menerjemahkan, mentranskripsi, membuat karya kreatif dan memproses Customer Content.
 
Ivanovs juga menggarisbawahi bahwa persyaratan ini juga memungkinkan Zoom untuk melakukan semua hal tersebut dengan hormat pada Customer Content. Dalam unggahan di blog resminya, Chief Product Officer Zoom Smita Hashim menekankan bahwa pemilik akun dan administrator harus memberikan izin terlebih dahulu sebelum memilih berbagi data untuk pelatihan AI.
 
Hashim juga menegaskan bahwa data ini hanya akan digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan performa dan akurasi dari layanan AI tersebut. Bahkan jika pengguna memilih untuk berbagi data, tambah Hashim, data tidak akan digunakan untuk pelatihan model pihak ketiga.
 
Selain itu, Zoom juga menegaskan bahwa pihaknya memiliki izin untuk menggunakan konten pelanggan untuk menyediakan layanan dengan tambahan nilai berdasarkan konten tersebut, namun pelanggan tetap akan menjadi pemilik dan memiliki kendali atas konten mereka.
 
Zoom menyebut pihaknya tidak akan menggunakan konten pelanggan, termasuk catatan pendidikan atau informasi kesehatan yang terlindung, untuk melatih model AI tanpa izin pelanggan. Untuk memperjelas pernyataan ini, Zoom juga menambahkan bagian baru pada kolom persyaratan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan