Pendapatan yang dilaporkan Tencent tidak jauh berbeda dari estimasi yang disampaikan analis, yang memperkirakan Tencent akan mendapat laba sebesar USD1,6 miliar (Rp21,5 triliun) dan penghasilan senilai USD5,7 miliar (Rp76,5 triliun). Nilai ini diperoleh berdasarkan hasil polling S&P Capital IQ yang dilakukan via Wall Street Journal.
Peningkatan pendapatan ini dilaporkan merupakan hasil kontribusi dari WeChat, aplikasi pesan instant yang lebih dikenal masyarakat Tiongkok sebagai Weixin. Saat ini, WeChat memiliki 846 juta pengguna setiap bulannya, meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya, dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah pengguna aktif bulanan mereka pada kuartal sebelumnya, yaitu 840 juta.
WeChat mengalami pertumbuhan pesat, menjadikannya sebagai salah satu sumber penghasilan utama bagi Tencent. Aplikasi ini dilaporkan memperoleh pendapatan dari iklan online sebesar lebih dari USD1 miliar (Rp13,4 triliun), meningkat 51 persen dari kuartal kedua tahun 2015.
Sementara itu, performa pemasaran dan penjualan aplikasi ini meningkat sebesar 83 persen, mencapai USD643 juta (Rp8,6 triliun). Tencent menyebut tiga pendorong utama peningkatan itu adalah iklan pada timeline WeChat, aplikasi berita mobile dan pendapatan dari akun resmi berbagai merek di dalam WeChat.
Menurut TechCrunch, selain WeChat, divisi game mobile masih menjadi penghasil keuntungan terbesar Tencent, dan merupakan fokus utamanya dalam hal investasi. Fokus tersebut ditunjukkan Tencent dengan mengakuisisi SuperCell, kreator game populer, yaitu Clash of Clans, pada bulan Juni lalu.
Bisnis game mobile Tencet ditaksir memperoleh pendapatan sebesar USD1,4 miliar (Rp18,8 triliun) pada kuartal ketiga tahun 2016, meningkat sebesar 87 persen dari tahun lalu. Sementara itu, secara keseluruhan, divisi gaming PC dan mobile Tencent memperoleh USD2,6 miliar (Rp34,9 triliun) pada kuartal terakhir.
Pada awal tahun ini, Tencent mengungkap investasi awal untuk layanan pembayaran mobile WePay, yang terdapat di dalam aplikasi WeChat, sebesar USD50 miliar (Rp670,75 triliun) yang akan diputarkan pada platform tersebut setiap bulannya.
Tidak mengungkap secara terperinci, pada kuartal ini, WePay dan layanan cloud miliknya mendapatkan subsidi dari pendapatan bisnis lainnya, hingga USD731 juta (Rp9,8 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id