Namun untuk mencapai hal tersebut ada beberapa hal yang disiapkan oleh pelaku usaha UMKM. Dalam sesi kedua AIDEA WEEKS 2025 Week 3 bertajuk “Empowering Indonesia’s SMB Through AI” para praktisi bisnis mengungkapkan kunci agar pelaku UMKM bisa naik kelas dengan teknologi AI.
Salah satunya adalah para praktisi ini menekankan bahwa terlepas dari kecanggihannya, AI tetap membutuhkan kendali manusia agar dampaknya maksimal.
AI Bantu UMKM, Tapi Critical Thinking Manusia Tetap Nomor Satu
Freddie Kashawan, AI-Driven Business Practitioner sekaligus CEO Raveloux & Rave Tailor mengatakan bahwa UMKM saat ini memiliki akses yang jauh lebih mudah terhadap wawasan bisnis dibandingkan 10 tahun lalu.
“Roda ekonomi Indonesia adalah UMKM. Dahulu, untuk mendirikan UMKM yang benar, kita harus membayar mahal konsultan bisnis,” jelasnya.
Kini, AI hadir sebagai "konsultan" yang ada di genggaman, bahkan melalui versi gratis seperti ChatGPT. AI mampu melakukan brainstorming mendalam, membaca data, dan memprediksi tren yang setara dengan seorang konsultan bisnis yang ahli, memungkinkan UMKM pemula untuk membangun fondasi bisnis yang benar sejak awal
Ia juga menegaskan bahwa AI tidak dapat bekerja tanpa arahan manusia. “AI tetap membutuhkan critical thinking manusia sebagai hal nomor satu, juga jam terbang. Sebagai produser, kitalah yang harus memproduseri, bukan AI-nya," jelasnya.
AI Jadi Base Baru, Tapi SDM Tetap Dibutuhkan
Di sisi lain, Nicolas Gito Sabata, Chief Growth Officer Titik Temu dan Balesin.id memandang AI sebagai fondasi baru bagi pemilik bisnis untuk mencapai efisiensi dan kecepatan.
“Kita melihat AI sebagai base yang baru. Namun, pemilik bisnis juga butuh orang yang mampu menggunakan teknologi ini dengan baik. Artinya, kita membutuhkan tenaga baru dengan ekspertis baru,” ungkap Nicolas.
Ia menilai pemanfaatan AI akan menciptakan banyak peran baru dalam dunia usaha, terutama yang berbasis analisis dan data.
| Baca juga: Musisi Ungkap Peran dan Batasan AI dalam Industri Musik, Rasa Jadi Acuan Utama |
AI Buka Profesi Baru, Tetapi Human Touch Tetap Dicari
Pandu Truhandito, Founder Madya.id sekaligus mantan profesional di Facebook, Lazada, dan TikTok, menilai AI bisa mengubah cara UMKM memproduksi konten, terutama visual dan videografi.
“AI itu keren banget, bisa dipakai untuk videografi. Tapi di sisi lain, hadirnya AI justru akan memunculkan profesi-profesi baru, misalnya ekstrem fotografer yang harganya jadi tinggi," ungkapnya.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa manusia tetap menjadi aktor pengambil keputusan.
“Yang pegang keputusan dan uang itu tetap human. hasil yang punya sentuhan manusia justru akan makin dicari” kata Pandu.
Pandu turut menyoroti tantangan pelaku UMKM yang kerap harus mengambil keputusan bisnis tanpa pendampingan yang memadai.
“Pas mengerjakan bisnis sendiri, kita enggak ada satu orang pun yang bisa ngasih tahu kita langkah yang kita ambil ini benar atau salah. Kita perlu check and balance.” Baginya, AI dapat menjadi partner untuk mengevaluasi langkah bisnis secara objektif.
Di satu sisi, AI bisa menjadi kawan yang memberikan ide, opsi, dan membantu akselerasi proses bisnis (kapan sebuah proses bisa diselenggarakan oleh AI). Namun, di sisi lain, kita juga perlu menganggapnya sebagai lawan yang membantu kita melakukan validasi.
Adaptasi Jadi Kunci UMKM Naik Kelas
Ketiganya juga sepakat bahwa UMKM tidak boleh hanya terpukau oleh teknologi. Pemilik usaha harus beradaptasi serta memahami fondasi bisnis, membangun sistem, dan mengasah kemampuan berpikir.Freddie menekankan pelaku usaha UMKM perlu mulai beradaptasi dengan prompting AI. Menurutnya hal tersebut merupakan yang terpenting dalam pemanfaatan AI.
"Belajar adaptasi prompting dulu, karena prompting yang terpenting dalam AI" ucapnya.
Ia mempertegas pandangannya melalui sebuah analogi yang mudah dipahami. “Chef yang pintar dikasih alat biasa saja tetap bisa masak enak. Tapi orang yang tidak punya skill dikasih tools bagus pun tetap tidak bisa. AI itu mengamplify skill kita,” Tegas Freddie.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id