Kabar terbaru menyebutkan bahwa penjualan game tersebut sudah dilarang di Tiongkok. Bahkan pemerintah Tiongkok dengan tegas akan menyita game yang masih dijual di negaranya. Langkah ini dilakukan pemerintah Tiongkok terkait kondisi politik dengan Hong Kong.
Pemerintah Tiongkok belum memberikan jawaban pasti kepada publik namun pengamat industri game dari Niko Partners, Daniel Ahmad lewat akun Twitter @ZhugeEX memberikan dua alasan sebuah game biasanya ditarik peredarannya oleh pemerintah Tiongkok.
Baca: Gamer Hong Kong dan Tiongkok Berkelahi di GTA V
Pertama, konten di dalam game berisi terlalu banyak kekeranan dan alasan kedua adalah karena begitu populernya sehingga menarik perhatian pemerintah atau pihak berwenang di industri game.
"Dalam kasus Animal Crossing, dipengaruh oleh dua poin tersebut: konten yang dibuat oleh pemain telah digunakan oleh demonstran Hong Kong dan berisi konten sensitif yang bermuatan politik, game ini sangat populer dan semua orang mengetahuinya," tulis Daniel Ahmad.
The games where this policy has been enforced in the past usually fall under two criteria.
— Daniel Ahmad (@ZhugeEX) April 10, 2020
1. The game has content or user generated content that is deemed to be too offensive or violent etc.
2. The game has become very popular and caught the attention of regulators.
e.g. GTAV
Berdasarkan temuan media US Gamer, game Animal Crossing digunakan banyak pemain yang kemungkinan berasal dari Hong Kong untuk memuat slogan atau menyuarakan dukungan pembebasan Hong Kong dari pengaruh politik Tiongkok.
Animal Crossing merupakan game simulasi yang mempertemukan semua pemain di dalam dunia game tersebut. Di sini pemain bisa berkomunikasi atau melakukan kegiatan sosial di dalam game seperti kehidupan nyata.
Dukungan user generated content atau kesempatan pemain untuk membuat beragam konten ternyata dimanfaatkan demonstran pro Hong Kong. Misalnya dalam sebuah unggahan di media sosial, seorang pemain membuat poster di dalam game yang bisa dilihat pemain lain.
Animal Crossing is Fast Becoming a New Way for Hong Kong Protesters to Fight for Democracy! The #Covid_19 pandemic has halted public demonstrations, so protesters are taking their cause to #AnimalCrossing.https://t.co/A599kjlYsV
— Joshua Wong ??? ???? (@joshuawongcf) April 2, 2020
(This is my island!) pic.twitter.com/vjBhzw1nUa
Laporan Daniel Ahmad menyebutkan bahwa pemerintah Tiongkok juga melarang penjualan game ini di toko online atau ecommerce. Mereka akan menjatuhkan sanksi kepada pihak ritel atau perorangan yang menjual game tersebut.
Dia sendiri menganjurkan kepada gamer yang masih ingin membeli game tersebut untuk menghubungi langsung peritel dan melakukan transaksi secara pribadi.
Baca: Suarakan Dukungan Hong Kong, Atlet Esports Kena Sanksi
Game GTA V (Grand Theft Auto) Online juga pernah diinvestigasi pemerintah Tiongkok. Gamer dari Hong Kong membuat sebuah modifikasi konten yang bisa dibeli untuk menyuarakan demonstrasi pro Hong Kong di dalam game.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News