Exodus mengambil latar puluhan ribu tahun setelah kehancuran Bumi, ketika manusia telah menyebar ke Centauri Cluster. Pemain akan memerankan Jun Aslan, seorang salvager biasa yang hidup di Lidon, sebuah bulan yang sekarat dan terlupakan.
Setiap hari, Jun mengais reruntuhan berusia 40.000 tahun—hingga akhirnya ia menemukan bahwa dirinya memiliki “hadiah genetik” yang ditakuti oleh Celestials, keturunan manusia yang telah berevolusi menjadi makhluk berkuasa yang memandang manusia biasa dengan hina.
Archetype menegaskan bahwa Jun bukanlah “pahlawan terpilih” sejak awal. Pemain harus membangun kemampuan dan reputasinya sebagai seorang Traveler, penjelajah elit yang mampu menembus ruang dan waktu untuk mencuri teknologi kuno dari ras-ras superior. Perjalanan ini dirancang untuk mencerminkan perkembangan emosional pemain—mulai dari keraguan, rasa tidak mampu, hingga menemukan jati diri dan tujuan.
Selain aksi dan eksplorasi, Exodus menyoroti konsekuensi emosional dari perjalanan mendekati kecepatan cahaya. Traveler harus meninggalkan orang-orang yang mereka cintai, sementara waktu terus bergerak tanpa mereka.
Dalam kesendirian itu, kru menjadi satu-satunya pegangan. Karakter seperti Tom, Elise, dan Salt—seekor gurita cerdas dalam mech suit—akan menjadi bagian penting dari dinamika cerita dan pilihan pemain.
Archetype berjanji akan membagikan lebih banyak detail mengenai dunia, karakter, dan gameplay Exodus sepanjang tahun mendatang. Trailer terbaru ini memberikan gambaran awal tentang perjalanan besar yang menanti pemain ketika gim ini dirilis pada 2027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
