Tuduhan rasisme ini datang dari gamer di daratan Tiongkok. Hal ini mulai ramai setelah banyak gamer Tiongkok mengunggah kekecewaan atas game ini ke media sosial atau forum digital di negara tersebut. Mereka mengomentari narasi atau kisah di dalam game.
Dikutip dari South China Morning Post, gamer di Tiongkok kecewa dengan karakter bangsa Mongolia yang menjadi karakter antagonis di dalam game Ghost of Tsushima. Di game ini dikisahkan pasukan Mongolia melakukan invasi ke Pulau Tsushima di Jepang.
BACA: Review Ghost of Tsushima, Antara Prinsip dan Realita
Para gamer Tiongkok ini meyakini bahwa bangsa Mongolia juga termasuk dari penduduk daratan Tiongkok. Mereka beranggapan bahwa banga Mongolia adalah suku pertama sebelum terbentuknya Dinasti Han. Akibatnya hal ini juga menyerat fakta historis lainnya.
Di internet, gamer Tiongkok kembali mengungkit posisi Jepang sebagai musuh saat mereka menginvasi daratan Tiongkok di era Perang Dunia II. Akhirnya banyak komentar dengan nada rasis yang ikut dilontarkan gamer Tiongkok di internet.

Beruntungnya banyak gamer yang juga memberikan pembelaan yang lebih logis. Mereka yang membela menyatakan bahwa kisah di dalam game adalah hal yang wajar dilakukan saat sebuah pihak menerima invasi atau agresi militer.
Ghost of Tsushima merupakan game terbaru buatan stuido Sucker Punch setelah enam tahun tidak berkarya. Game ini dirilis untuk PS4 tapi juga akan tersedia di PS5 saat konsol generasi terbaru ini dirilis.
Pemain akan bermain sebagai Jin Sakai, samurai yang terpaksa harus beralih menjadi ninja demi melawan invasi bangsa Mongolia ke Pulau Tsushima di Jepang. Game ini dipuji karena gameplay fighting yang menarik serta latar lokasi atau visual yang memanjakan mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id