Sofia: Berbagai kekayaan budaya dan kesenian Indonesia mewarnai acara resepsi diplomatik yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sofia, Bulgaria. Para tamu antara lain disuguhi beragam masakan khas Indonesia, tarian dari jawa, dan peragaan busana dari bahan batik.
Acara resepsi yang bertujuan untuk memperkuat diplomatik politik Indonesia ini, digelar di ballroom Hotel Bàlkan Sofia yang persis berada di pusat Sofia, Ibu Kota Bulgaria, pada Selasa malam, 24 September 2019. Hujan yang sedang membasahi Sofia tidak menghalangi tamu undangan untuk hadir di acara ini.
Wakil Presiden Bulgaria Iliana Malinova Lotova menyempatkan diri untuk hadir dan memberi selamat kepada Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Sri Astari Rasjid. Selain itu, sejumlah duta besar negara-negara sahabat juga hadir, termasuk sejumlah pelaku bisnis dan para warga Bulgaria yang telah menjadi 'teman' bagi Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Resepsi diplomatik ini merupakan puncak dari acara Wonders of Indonesia 2019 yang sudah diselenggarakan di Bulgaria sejak beberapa bulan terakhir.
Sepanjang rangkaian Wonders of Indonesia, beragam kegiatan digelar untuk lebih memperkenalkan Indonesia. Mulai dari pameran budaya, pameran seni rupa, peragaan busana, dan sejumlah acara lainnya.
.jpeg)
(Berbagai kekayaan budaya dan kesenian Indonesia mewarnai acara resepsi diplomatik yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sofia, Bulgaria. Foto: Dok. Edi Ginting)
Selain itu, acara ini juga digelar untuk memeringati HUT Kemerdekaan RI ke-74. Peringatan hari kemerdekaan yang dibungkus dalam resepsi diplomatik, baru sekarang digelar karena kegiatan kantor-kantor kedutaan besar, kegiatan pendidikan, dan sejumlah kegiatan lainnya di Bulgaria, kembali berjalan normal pada September, setelah liburan musim panas.
Acara resepsi diplomatik dibuka dengan suguhan tari Srimpi oleh sejumlah penari yang didatangkan dari Indonesia. Kemudian, Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria Sri Astari Rasjid memotong tumpeng dan memberikannya kepada Wakil Presiden Bulgaria, Iliana Lotova.
Para pengunjung juga dibuat terpesona oleh koleksi peragaan busana batik rancangan Chossy Latu yang dibawakan oleh model-model Bulgaria. "Publik Bulgaria sangat menyenangi busana batik. Mereka bertanya-tanya bagaimana bisa memiliki busana batik ini. Saya juga sudah mendapatkan beberapa undangan untuk ikut dalam sejumlah acara peragaan busana di sini," kata Chossy Latu usai mendampingi para model tampil.
Resepsi diplomatik ini tentu saja tidak lengkap tanpa masakan khas Indonesia. KBRI Sofia kemudian menugaskan juru masak kedutaan untuk berkolaborasi dengan juru masak pihak hotel untuk mempersiapkan masakan Indonesia seperti rendang, satai, dan mi goreng.
Rupanya, masakan khas Tanah Air itu lebih disukai daripada hidangan dari hotel, sehingga cepat ludes disantap para undangan.
.jpeg)
(Acara resepsi diplomatik KBRI Sofia, Bulgaria dibuka dengan suguhan tari Srimpi oleh sejumlah penari yang didatangkan dari Indonesia. Foto: Dok. Edi Ginting)
Dalam pidato sambutannya, Dubes RI untuk Bulgaria, Sri Astari Rasjid, menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Bulgaria yang telah berjalan selama 63 tahun, kini semakin kuat dengan berbagai kemajuan.
Hal ini antara lain ditandai dengan kunjungan Menlu RI ke Bulgaria pada 15-16 September 2019 lalu, peningkatan hubungan perdagangan yang hingga tiga kali lipat pada tahun lalu, serta berbagai kerja sama di berbagai bidang lainnya.
"Kerja sama kebudayaan juga semakin intensif sejak ditandatanganinya MoU kedua negara tahun 2016, termasuk juga dengan peresmian koleksi permanen Indonesia di Galeri Nasional Bulgaria tanggal 16 September 2019. Diharapkan dengan berbagai inisiatif yang dilakukan KBRI Sofia, juga dapat terus meningkatkan hubungan baik kedua negara dan memberi manfaat untuk masyarakat Indonesia di masa mendatang," kata Sri Astari.
Sebagai oleh-oleh bagi para undangan yang hadir, pihak kedutaan Indonesia juga memberikan beberapa produk Indonesia seperti sabun, kopi, dan mi instan. Ketiga produk itu sudah masuk ke pasar Bulgaria dan mulai dikenal publik negeri bunga mawar tersebut.
Edi Ginting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)