Maskapai di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia, sangat terkena imbas dari pandemi covid-19. Mulai dari aturan PSBB hingga adaptasi kenormalan baru saat ini, kerugian materi bukan hal baru bagi mereka.
Seluruh pihak maskapai penerbangan pun harus siap menghadapi jalan panjang menuju pemulihan ekonomi. Juga bagi perekonomian Bangsa Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kini, sejumlah maskapai perlahan telah membuka kembali jalur penerbangannya agar masyarakat bisa terbang menggunakan pesawat. Tentunya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi semua pihak.
Namun, kata Elly, masih banyak masyarakat yang berpikir berkali-kali hingga ogah naik pesawat. Hal itu efek dari pandemi covid-19.
"Saya dengar bahwa (masyarakat) middle class ke atas itu mereka takut sekali untuk terbang atau takut sekali untuk membelanjakan uangnya, karena covid-19 ini," ujar Elly dalam Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Kemenparekraf RI.
Masyarakat khawatir melakukan perjalanan di ruang tertutup yang terbatas dan penuh sesak di dalam pesawat. Meskipun, jumlah penumpang telah dibatasi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan pemerintah terkait protokol kesehatan pandemi covid-19.
Maka dari itu, kata Elly, perlu dilakukan sosialisasi yang berdasarkan pada bukti ilmiah (based on scientific). Cara tersebut agar mampu meyakini masyarakat untuk tidak khawatir naik pesawat terbang di era kenormalan baru.
"Mohon kalau bisa dari Kemenparekraf bisa menyewa suatu PR company yang cukup internasional, yang menyatakan bahwa terbang itu sebenarnya mudah dan aman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)