"Boim lo ke sini yah cepet!" Nada tegang dalam sambungan telepon.
"Kenapa??" sambung jawab.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Si Aldy tuh dipukul sama Alwin!" jawab tanya.
"Lo ke sini yah cepet.." pintanya lagi.
"Lo di mana Na??" tanya sang kakak.
"Gue di Pasar Kaget Blok M!" jelas sang adik. "Cepet ya Boim. Boim!!" hentaknya sambil meminta.
Petikan dialog antara Si Boy dengan Ina sang adik dalam film Catatan Si Boy 2 (1988) di menit: 1:05:25. Ah, tentu saja romansa film nuansa 80'an ini hingga sekarang tak lekang oleh waktu.
Film Catatan Si Boy mewarnai era 80-90'an. Walaupun dalam realita mungkin sulit menemukan sosok sempurna seperti Si Boy yang, "Baik budi dan tidak sombong, jagoan lagi pula pintar," (lagu Catatan Si Boy, oleh Ikang Fawzi).
.jpg)
(Hotel Ambhara berada di lokasi yang strategis area Blok M. Foto: Dok. Hotel Ambhara)
Tapi bicara soal film yang fenomenal pada zamannya ini, tentu saja tidak bisa dikesampingan tempat tongkrongan yang sampai sekarang tetap hits, yaitu Blok M.
Dalam beberapa literatur, kawasan Blok M merupakan salah satu sentra ekonomi yang dibangun sejak dahulu kala, yaitu beberapa blok dari A sampai S.
Dan tentu saja nama Blok M jadi lebih ngetren karena kawasan ini jadi pusat bisnis, perbelanjaan serta terminal dalam kota Jakarta. Dan muncul dalam beberapa film tahun 80-90'an termasuk film Catatan Si Boy tadi.
Nostalgia kawasan Blok M
Untuk anak yang menghabiskan masa pra remaja sampai dewasa muda di tahun 80 atau 90-an, kawasan Blok M begitu hidup dengan gaya anak muda.Aneka lifestyle, seperti kuliner misalnya Gulai Tikungan, Satai di Jalan Sambas, atau ABG (Ayam Bakar Ganthari - sejak 1994) yang ramai di tikungan belakang Mal Blok M jadi salah satu pusat 'kecengan' setiap malam, apalagi di saat weekend.
Selain itu, beberapa komunitas otomotif juga banyak kopdar (kopi darat) santai di beberapa lokasi, dan kawasan Blok M jadi salah satunya selain Parkit (Parkir Timur Senayan), Teater Mobil Ancol, atau Taman Menteng dan Poster Cafe.
Tak bisa dipungkiri pembangunan di sekitar kawasan juga menjadi daya pikat tambahannya. Salah satunya yang juga merupakan daya pikat area Blok M adalah Hotel Ambhara.

(Salah satu tempat nongkrong kekinian di kawasan Blok M adalah M Bloc Space. Foto: Dok. Metro TV)
Hotel Ambhara Jakarta merupakan hotel bintang empat yang berada di jantung Ibu Kota Jakarta tepatnya di daerah Blok M, Jakarta Selatan. Hotel yang masih satu kepemilikan dengan Pasaraya Blok M ini sudah berdiri sejak 5 Desember 1994 silam. Usianya sudah 26 tahun dan masih kekar berdiri.
Sentuhan gaya klasik, namun tidak menghilangkan budaya asli dari Indonesianya itu sendiri sesuai dengan temanya yaitu, "a touch of Indonesia" terlihat dalam nuansa interiornya.
Dengan disain kamar dengan kayu jati di bagian meja, lemari pakaian serta berlantai marmer, napas klasik eropa dikawinkan dengan budaya Indonesia. Dua budaya dalam satu area.
Mencari jeda dalam kejenuhan, Anda bisa mengeksplorasi kawasan Blok M dan bermalam dengan tenang dalam Hotel Ambhara. Banyak area yang saat ini juga masih menjadi tempat 'kece' buat Anda untuk menikmati kawasan 'perkecengan' dari tahun silam ini.
Melawai, Mal Blok M, atau M Bloc Space misalnya. Anda bisa berjalan kaki sekitar 10 menitan saja untuk mencapai tempat yang sedang kekinian tersebut.
.jpeg)
(Tergoda dengan rendangnya yang nikmat ala Hotel Ambhara. Foto: Dok. Hotel Ambhara)
Kuliner Hotel Ambhara
Jangan khawatir karena hotel 6 lantai dengan 225 kamar dengan beberapa tipe kamar ini juga punya hidangan lezat yang bisa menggugah selera Anda.Dapur Pelangi yang hadir dengan hidangan Nusantara, Seruni Cafe dengan coffee shop 24 jam dengan 8 biji kopi single origin dari berbagai daerah di Indonesia. Dan Nirwana Lounge untuk menikmati live music dengan nuansa irish bar, dapat mengunjungi Baron’s Pub.
Hidangan khas Betawi, Sup Dengkul Domba yang mungkin sulit Anda temukan di tempat lain, tersedia di sini. Rasa yang kaya akan rempah dan identik dengan santan, dikombinasikan dengan susu serta rempah, kemudian diberikan isian berupa dengkul sapi atau domba.
Gurih dan segar dengan limpahan sumsum yang tersimpan di dalam dengkul. Ciprati dengan jeruk nipis, mampu memuaskan Anda.
.jpg)
(Interior klasik dalam kamar di Hotel Ambhara. Foto: Dok. Hotek Ambhara)
Selain itu, dalam masa pandemi covid-19 seperti saat ini, Hotel klasik ini juga masih beroperasi untuk dapat Anda pesan kulinernya melalui delivery.
Sebut misalnya Anda kangen Lontong Sayur, Nasi Goreng Balacan, Nasi Rawon Khas Ambhara. Tak hanya itu, dari Rendang, Ayam Bekakak, sampai Ikan Asam Padeh bisa Anda pesan. Dan dalam campaign di bulan Ramadan ini, Hotel Ambhara hadir dengan "Blessing of Ramadan with Ambhara".
Memasuki kapsul waktu sejak era 90-an hingga saat ini, Anda bisa sahur sambil staycation di Hotel Ambhara dengan harga Rp550 per malam yang bisa dilakukan dari tanggal 15 April 2020 hingga 30 Juni 2020.
Jadi, bila Anda kangen masakan khas Nusantara namun masih stay at home belum bisa staycation di Hotel Ambhara, jangan kecewakan selera dan perut Anda, angkat handphone Anda lalu pesan untuk berbuka puasa bersama keluarga tercinta atau reservasi di (021) 2700800/087777886898.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)