Toh, Kota berpenduduk 4,5 juta orang itu butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan citra seperti itu. Melbourne mampu bangkit dari era kegelapan usai dikucilkan akibat aksi rasialis, anti-Imigran, dan anti-Islam yang dilakukan Partai Pertama Australia (Australia First Party). Anggota parlemen, Pauline Hanson, memperkeruh suasana setelah secara terbuka menentang keberadaan imigran asal Asia.
Kini, cara berpikir orang-orang di Melbourne sudah tidak sekolot itu. Justru, Kota Melbourne bisa menjadi contoh paling konkret soal harmonisasi antarumat beragama.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bukti nyata terlihat dari sikap yang diperlihatkan oleh salah satu Gereja di Melbourne, Anglican Gosford. Mereka tak segan menyuarakan dukungan kepada umat Islam tiap kali penganut agama tersebut mendapat hujatan.
(Baca juga: Kisah Imigran Afghanistan di Australia Pasca Serangan 11 September 2001)
Sikap Gereja yang dipimpin oleh Rod Dower itu akhirnya diapresiasi oleh sejumlah komunitas muslim di Kota Melbourne. Tak terkecuali asosiasi Islam Council of Victoria (ICV).

(Pemimpin Gereja Anglican Gosford, Rod Bower - Foto: MTVN/Hilman)
“Rod Dower sudah dianggap sebagai pahlawan. Ia dan Gereja Anglican Gosford selalu berusaha melindungi umat muslim di Negara ini. Kami respek kepada mereka. Rod Dower sudah berusaha keras mengubah pandangan para penganut agama lain tentang umat Islam,” ujar Nail Aykan selaku Direktur Eksekutif Islam Council of Victoria (ICV) kepada Metrotvnews.com beberapa waktu lalu.

Perlahan tapi pasti, usaha Rod Dower beserta Gereja Anglican Gosford mulai berbuah hasil maksimal. Pasalnya, sejumlah pemangku kebijakan di Australia mulai berusaha menanamkan pentingnya kerukunan antar umat beragam kepada generasi penerus.
(Liputan ini adalah kerja sama antara Metrotvnews.com dengan ABC International)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(HIL)