Pada tahun 1500-an, cokelat jadi simbol kemewahan, kekayaan, dan kekuasaan (Foto:Wallcoo)
Pada tahun 1500-an, cokelat jadi simbol kemewahan, kekayaan, dan kekuasaan (Foto:Wallcoo)

Cokelat, Makanan Para Dewa dengan Segudang Manfaat

Rona valentine
15 Februari 2015 14:41
medcom.id, Jakarta: Cokelat merupakan benda wajib di hari Valentine. Cokelat menjadi simbol cinta yang tepat diberikan kepada pasangan tercinta.
 
Apakah Anda tahu asal mula cokelat? Cokelat disebut-sebut sebagai makanan para dewa. Menurut sejarah, cokelat dulunya benar-benar dikonsumsi sebagai minuman pahit, bukan makanan manis seperti sekarang.
 
Antropolog telah menemukan bukti bahwa cokelat diproduksi oleh budaya pra-Olmec yang tinggal di Meksiko pada awal 1900 Sebelum Masehi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Orang Mesoamericans kuno adalah yang pertama kali membudidayakan tanaman kakao yang ditemukan di hutan hujan tropis Amerika Tengah. Biji kakao dicampur dengan air, vanili, madu, cabai, dan rempah-rempah lainnya untuk diseduh menjadi minuman cokelat berbusa.
 
Peradaban Olmec, Maya, dan Aztec mengubah cokelat menjadi minuman yang menyegarkan, penambah suasana hati, dan afrodisiak. Ini menyebabkan mereka percaya bahwa cokelat memiliki kualitas mistis dan spiritual.
 
Bangsa Maya menyembah Dewa Kakao dan pemilik cokelat untuk penguasa, prajurit, imam, dan bangsawan di upacara sakral.
 
Pada tahun 1500-an, conquistador Spanyol seperti Hernan Cortes yang mencari emas dan perak di Meksiko, kembali dengan cokelat.
 
Cokelat masih menjadi simbol mewah dan lezat, kekayaan, dan kekuasaan. Pada masanya, cokelat hanya dikonsumsi oleh keluarga kerajaan dan hanya kalangan elite yang mampu mengimpor dengan harga mahal.
 
Spanyol berhasil menjaga rahasia kelezatan cokelat selama hampir satu abad. Namun ketika puteri raja Spanyol Philip III menikah dengan raja Perancis Louis XIII pada tahun 1615, dia membawa cokelat ke Prancis.
 
Popularitas cokelat dengan cepat menyebar ke negara Eropa lainnya, dan bangsawan mengonsumsi cokelat sebagai obat mujarab dan ajaib dengan manfaat menyehatkan.
 
Untuk memuaskan dahaga, mereka menanam cokelat. Eropa mendirikan perkebunan kolonial tanaman kakao di daerah khatulistiwa di seluruh dunia. Ketika Eropa kehabisan tenaga kerja asli Mesoamerika, budak Afrika diimpor untuk bekerja di perkebunan dan mempertahankan produksi cokelat.
 
Inovasi dilakukan oleh Van Houten menuju cokelat era modern yang memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan kembang gula. Sejak saat itu, biaya produksi cokelat terjangkau dan bisa dibeli masyarakat umum. (Ningtriasih/History)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif