Termasuk kue custard yang kini kembali muncul sejak kafe diperbolehkan beroperasi di tengah pandemi global covid-19. Namun, tidak sesederhana yang dibayangkan karena kondisinya kini telah berbeda dibandingkan dahulu.
Dikutip dari Reuters, dijelaskan bahwa banyak aturan untuk mencegah gelombang baru penyebaran infeksi. Salah satunya, batas kapasitas orang untuk restoran yang buka. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan masih jauh dari kata normal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Contohnya, di jalan untuk pejalan kaki yang berbatu di Lisbon, biasanya dipenuhi turis pada hari yang cerah di Bulan Mei. Beragam bisnis kuliner bersaing untuk menarik perhatian pelanggan Portugis yang pergi makan siang.
"Ini rumit," ujar Miguel Mendes, manajer kafe dan restoran yang biasanya penuh pengunjung di Rua Augusta, yang melayani belasan orang pada hari Senin setelah berjuang dengan sistem takeaways selama dua bulan terakhir.
"Kami menghasilkan lebih sedikit dalam seminggu daripada hari musim panas yang baik," tambahnya.

(Custard adalah masakan yang terbuat dari krim dan kuning telur. Meskipun sering digunakan sebagai hidangan penutup, custard juga sering digunakan sebagai bahan dasar makanan gurih seperti quiche. Foto: Pexels.com)
Di kondisi saat ini, perlu waktu selama sekitar 20 menit dalam proses pelayanan pelanggan. Staf yang dilengkapi dengan masker dan pelindung mata di toko kue puding terkenal Pasteis de Belem mengeluarkan cairan sanitiser ke tangan pelanggan.
Setidaknya pelanggan tidak menunggu lama seperti biasanya, karena saat ini kurangnya kunjungan dari turis.
"Turis sebanyak 50 persen dari pelanggan kami, kadang-kadang lebih. Tetapi yang penting adalah memiliki pelanggan, dan pelanggan Portugis kami sangat penting bagi kami," tutur CEO Miguel Clarinha.
Lockdown mulai tidak diberlakukan karena didukung oleh perlambatan kasus yang mencapai angka 29.209 positif covid-19 dengan 1.231 kasus kematian. Fase kedua pemerintah tersebut juga termasuk membuka kembali fasilitas taman kanak-kanak, toko dengan luas hingga 400 meter persegi, museum, dan galeri seni.
Ekonomi yang bergantung pada pariwisata dan berorientasi ekspor dari Portugal mengalami kerugian besar selama lockdown diterapkan di negara ini. Produk domestik bruto (PDB) turun 3,9 persen antara Januari dan Maret dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)