Warga Suku Dani lembah Baliem melakukan atraksi perang suku saat Festival Lembah Baliem di Wamena Jayawijaya Papua. Foto: MI/ Adam Dwi
Warga Suku Dani lembah Baliem melakukan atraksi perang suku saat Festival Lembah Baliem di Wamena Jayawijaya Papua. Foto: MI/ Adam Dwi

Festival Budaya Lembah Baliem 2016 Digelar di Wamena Papua

Rona berita kemenpar
Pelangi Karismakristi • 01 Agustus 2016 11:59
medcom.id, Wamena: Festival Budaya Lembah Baliem akan segera digelar pada 8-11 Agustus 2016. Pada festival ini, wisatawan akan disuguhkan budaya asli dari ratusan suku yang tersebar di Papua dan banyak keunikan lainnya.
 
"Anda ingin sensasi keindahan alam Papua, silakan berkunnjung ke Lembah Baliem, Wamena, Papua," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Meskipun demikian, Menpar mengakui bahwa pengembangan wisata di Papua masih menghadapi kendala, 3A, terutama akses dan amenitas. Akses terkait dengan jalan menuju lokasi itu, masih jauh, mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Orang sering membandingkan dengan outbound yang jatuhnya lebih murah. Kedua adalah Amenitas, fasilitas pendukung Pariwisata seperti hotel, resto, café dan lain yang dibutuhkan seorang wisman semasa di sana," ungkap Arief.
 
Jika berbicara soal atraksi, Lembah Baliem memang patut diacungi jempol. Selain itu di pagari Pegunungan Trikora, Lembah Baliem menyimpan pesona alam yang luar biasa. Titik tertinggi mata memandang adalah Puncak Jaya, satu-satunya tempat di Indonesia yang berselimut es abadi. Anda ingin berwisata bahari? Danau Habema siap memanjakan mata Anda dengan keindahannya, apalagi tempat tersebut digadang-gadang sebagai danau tertinggi di Indonesia.
 
Apabila ingin merasakan jauh dari peradaban modern, Anda bisa menjajal sensasi hiup di zaman batu. Misalnya saja, mencoba mengenakan pakaian adat setempat, yakni koteka/hodlim. Nah, petualangan Anda semakin seru, bila mau bermalam di rumah adat Honai dan ikut memasak dengan cara bakar batu, serta bergabung dalam tarian perang yang lestari ratusan tahun bersama masyarakat setempat.
 
Bupati Jayawijaya John Wempi Wetimpo mengajak masyrakat dan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ikut meramaikan dan menyaksikan festival budaya tertua yang ada di jantung Papua ini.
 
"Wilayah kami itu sangat indah dan punya banyak keunikan. Silahkan datang ke Festival Budaya Lembah Baliem 2016 untuk membuktikannya," ajak John Wempi, Sabtu (30/7/2016).
 
Berlokasi di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua, festival ini bakal menyuguhkan pemandangan yang tak biasa. Selain bentang alam yang indah, Anda juga bisa menyaksikan mumi. Ada tiga mumi di Distrik Kurulu, tiga mumi lagi di Distrik Assologaima, dan satu mumi di Distrik Kurima. Sejumlah mumi ini bukanlah jasad orang biasa dari suku Dani, melainkan adalah para kepala suku dan panglima perang yang disegani dan menjadi panutan di masanya. Pengawetan beberapa mumi ini dilakukan secara tradisional dan hebatnya bisa bertahan hingga ratusan tahun. 
 
"Seluruh mumi di Wamena diperkirakan telah berumur antara 200 hingga 300-an tahun. Ini tidak akan bisa dijumpai di wilayah lain di Indonesia," terang John.
 
Hal lain yang tak akan bisa dijumpai di tempat lain adalah fenomena air garam di atas gunung di ketinggian 2.100 mdpl. Pepatah asam di gunung garam di laut, ternyata tak berlaku di pedalaman Wamena, Para leluhur Suku Dani, yang menghuni Lembah Baliem, secara turun-temurun memperoleh rasa asin dari sebuah mata air garam di Gunung Mili, di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Sesuatu yang "ajaib", asam dan garam menyatu di gunung terpencil, jauh dari jamahan manusia.
 
"Karena banyak keunikan ini, Festival Lembah Baliem sudah menjadi agenda turis mancanegara. Malah dalam festival ini, para turis ikut menari dan berinteraksi dengan masyarakat di dalam festivalnya," pungkas John.
 
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Papua Adventure Tours dan Travels, Gantang. Dia mengatakan bahwa jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Wamena mencapai ratusan orang setiap bulannya, yakni mencapai 200-300 wisatawan.
 
"Dan saat Festival Lembah Baliem digelar, angkanya bisa meningkat dua kali lipat. Pada Agustus, jumlah wisatawan bisa mencapai 700-an orang. Jadi total secara keseluruhan lebih dari 3.000 pengunjung bisa sampai di Lembah Baliem dalam satu tahun. Keindahan alam, tradisi Wamena, dan suku Dani adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di negara mereka," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif