Arif Liberto Jacob, founder dari Jacob Koffie Huis yang #BangkitDari kondisi pandemi covid-19. (Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)
Arif Liberto Jacob, founder dari Jacob Koffie Huis yang #BangkitDari kondisi pandemi covid-19. (Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Arif Liberto Jacob #BangkitDari Keterpurukan Saat Pandemi Covid-19 Melanda

Rona hut ri kisah #BangkitDari
Raka Lestari • 19 Juli 2020 10:00
Jakarta: Ada banyak sekali kedai kopi dengan konsep yang berbeda-beda. Salah satu yang banyak dicari adalah ngopi dengan suasana rumahan alias homey. Tak banyak konsep coffee shop seperti ini.
 
Mengapa? Karena sang kreator atau founder harus mencari ide bagaimana menyajikan aneka kopi dan makanannya sekaligus menciptakan rasa 'rumahan' layakya Anda sedang sarapan dan ngopi di rumah sendiri.
 
Dan konsep ini adalah konsep yang diusung oleh Jacob Koffie Huis, yang terletak di Jalan Kemuning No.1, Depok. Lokasinya tak jauh setelah Anda susuri panjang Jalan Margonda.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Arif Liberto Jacob, pemilik kedai kopi Jacob Koffie Huis menceritakan mengenai awal mula memperkenalkan kedai kopi kekinian di Depok dan usahanya di tengah pandemi covid-19.
 
Arif Liberto Jacob #BangkitDari Keterpurukan Saat Pandemi Covid-19 Melanda
(Rumah peninggalan sang kakek yang kini jadi salah satu tempat ngopi hype di Depok. Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Rumah peninggalan kakek

Arif bercerita bahwa awalnya rumah yang kini dijadikan kedai kopi miliknya adalah milik dari sang kakek. Rumah tersebut dibangun oleh kakeknya sakitar tahun 1932-an dan sempat ditinggali oleh om dan tantenya. Namun kini rumah keluarga besarnya tersebut diturunkan kepada Arif.
 
“Rumah ini peninggalan keluarga Jacob, diteruskan ke saya untuk mengurus rumah ini. Kemudian saya berpikir karena rumah ini tidak dipakai, lalu saya jadikan sebagai kedai kopi. Dan keluarga besar saya bernama Jacob, maka jadilah dinamakan Jacob Koffie Huis ini,” tutur lelaki ramah ini.
 
Kedai kopi tersebut dibuka pada tahun 2017. Pada saat itu Arif baru saja berhenti dari sebuah perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Dan karena Arif memiliki kesukaan terhadap kopi, memiliki kenalan beberapa barista dan owner kedai kopi, maka akhirnya ia mencoba untuk membuka kedai kopinya sendiri di Depok.
 
View this post on Instagram

Terinspirasi dari para arsitek di instagram @mutiaranissa @andaniputi @aistyaracharmita @ganaganesha @pidabelyu mereka berdiskusi tentang pentingnya sirkulasi udara & ventilasi dimasa pandemi ini. Tidak lupa juga terima kasih untuk @anak_bebek yang berbagi tautan ilmu ini ke kita. ?? Jadi kita besok ingin menerapkan yang didiskusikan mereka dengan membuka semua akses keluar masuk nya udara untuk kualitas udara yang lebih baik dan sehat. #staysafe . . . . . . . . . #jacobkoffiehuis #cafeteller #cafehopper #coffeedaily #cafehopping #coffeeshop #coffeeshopcorners #coffeelover #mbakfotokopi #essentials #manmakecoffee #kanekin #liveoutloud #instadaily #instagood #jktsociety #jakarta #indocoffeegram #coffeeshopvibes #sharingaworldofshops #designrestaurants #masfotokopi

A post shared by Jacob Koffie Huis (@jacob.koffie) on


(Suasana homey menjadikan kedai kopi Jacob Koffie Huis berbeda dengan kedai kopi pada umumnya. Nuansa sedang serupt kopi atau makan siang serasa ada di rumah sendiri. Video: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Kedai kopi kekinian di Depok

“Pada awalnya, tahun 2017 saya cuma bertiga. Dan di Depok ini masih banyak daerah yang belum terjamah. Di tahun 2017, perkopian belum hype banget di sini. Lalu saya pun berpikir, kenapa saya tidak bisa membuat kedai kopi yang kualitasnya mungkin tidak kalah dari kedai kopi di Jakarta,” tutur Arif.
 
Dari situlah, akhirnya arif membangun Jacob Koffie. Dimulai dari nol dan akhirnya sampai sekarang bisa memperluas kedainya tersebut. “Pada saat itu saya benar-benar dari nol dan akhirnya sekarang di Depok sendiri sudah banyak coffe shop,” katanya.
 
“Saat ini sudah banyak investor-investor luar yang datang ke Depok untuk membuka coffee shop. Di depok sendiri baru hype sekitar tahun 2018. Jadi sekarang bisa dilihat, Depok sudah ramai dengan coffee shop,” tambah Arif.
 
Ia menceritakan bahwa pada tahun 2014 sudah ada kedai-kedai kopi tradisional. “Kalau kedai kan biasanya lebih ke gerobak ya. Sedangkan kalau Jacob Koffie ini berbeda karena lebih seperti coffee shop dengan suasananya yang tentu berbeda.”
 
Arif Liberto Jacob #BangkitDari Keterpurukan Saat Pandemi Covid-19 Melanda
(Banyak juga yang menikmati area luar kedai kopi Jacob karena suasana yang nyaman dan sejuk dengan banyak tanaman. Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Range harga yang terjangkau 

Arif menjelaskan bahwa range harga kopi yang ada di Jacob Koffie Huis yaitu sekitar Rp25 – 35 ribu. Sedangkan untuk kopi susu, Jacob Koffie Shop ini memiliki Kopi Susu Tamu. 
 
“Kebanyakan orang Indonesia masih suka kopi susu. Jadi kita tidak bisa seidealis itu. Cuma memang kita tetap edukasi ke pelanggan mengenai kopi yang sesuai tuh seperti apa,” katanya.
 
“Dan yang membedakan Jacob dengan coffe shop lainnya itu target kopi kita tidak manis. Jadi memang kopi susunya tidak manis dan full Arabica,” ujar Arif. Dan untuk biji kopinya, Arif menceritakan banyak mengambil dari daerah Jawa Barat seperti Sunda Gulali dan Aromanis.
 
“Ada Flores juga di sini. Dan memang yang paling disukai juga dari Flores. Ketinggiannya beda dari kopi di Jawa Barat sehingga rasa kopinya juga berbeda. Kopi dari Flores itu bisa mengeluarkan flavor nut dan ada rasa-rasa black tea. Jadi lebih kompleks sih,” jelas Arif.
 
Arif Liberto Jacob #BangkitDari Keterpurukan Saat Pandemi Covid-19 Melanda
(Baik indoor ataupun outdoor, kedai kopi Jacob memberikan Anda nuansa rumahan yang asri, bersih, dan nyaman. Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Kendala yang dialami selama pandemi 

“Selama pandemi tuh sempat tiga bulan awal-awal coffee chop kita kosong karena memang target Jacob Koffie Huis bukan online. Sekarang sudah mulai pulih sih, sedikit demi sedikit sudah mulai normal,” ujarnya.
 
“Dan karena pada umumnya yang datang ke sini adalah generasi milenial, jadi mereka cenderung agak cuek sih dengan covid-19 ini,” ujarnya sambil tertawa. 
 
Selama pandemi ini juga, Jacob Koffie Huis melarang untuk orang tua datang ke sana. “Selain itu, pengunjungnya kita kurangi dan tetap melakukan social distancing,” kata Arif.
 
Arif Liberto Jacob #BangkitDari Keterpurukan Saat Pandemi Covid-19 Melanda
(Saat pandemi, Jacob sering mempromosikan aneka kopi dan makanan milikinya melalui sosial media, terutama Instagram. Foto: Dok. Jacob Koffie Huis/@jacob.koffie)

Cara agar bisa bertahan di tengah pandemi

Melalui pengalaman selama tiga bulan di awal pandemi tersebut, Arif menyadari bahwa promosi memiliki peran yang sangat penting. 
 
“Saya sih berdasarkan tiga bulan kemarin, jujur saya main di promosi Instagram. Apapun itu. Jadi walaupun coffee shop kita sepi, tetap bisa eksis dan memberi tahu kepada pelanggan kalau kita masih buka dan supaya nama Jacob ini tidak tenggelam walaupun tidak ada pelanggan yang datang,” cerita Arif.
 
“Di media sosial tetap kita beritahu ada promo apa saja di coffe shop kami ini. Dan untungnya, setelah PSBB mulai dilonggarkan ternyata pelanggan kita banyak yang rindu dengan kopi kita sehingga banyak yang datang akhirnya. Kalau menurut saya yang paling penting itu promosi dan kualitas produk yang harus diraphin,” pungkas Arif.
 
Terus berkarya dan berusaha adalah salah satu langkah #BangkitDari kondisi keterpurukan dalam pandemi covid-19 untuk Jaga Indonesia.
 
#BangkitDari adalah gerakan yang digaungkan oleh Medcom.id tentang cerita mereka yang tetap berjuang di tengah pandemi covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif