Dilansir dari Great Big Story, Funazushi adalah sushi pertama yang ada di dunia. Saat ini funazushi dikelola oleh sepasangan suami istri bernama Atsushi Kitamura dan Mariko Kitamura yang tinggal di kota Takashima, Jepang.
Sushi ini sudah ada sejak lama dan pasangan suami istri ini adalah generasi ke-18. “Ini adalah makanan lokal di prefektur Shiga. Toko kami dibuka pada 1619, sekitar 400 tahun lalu. Mariko adalah generasi ke-18 yang mejalankan toko ini,” ujarnya.
Funazushi itu sushi macam apa?
Mariko menjelaskan bahwa funazushi memiliki cita rasa yang khusus. “Ini adalah versi dari prosciutto. Rasa asinnya agak seperti kaviar,” ungkapnya. Funasuzhi ini termasuk dalam katagori hon-nare. Ini artinya sushi ini adalah tipe yang diawetkan.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Funazushi adalah sushi pertama yang ada di dunia. Foto: Dok. Japan-talk.com)
“Ada dua tipe susi yaitu hon-nare dan haya-nare. Tipe umumnya itu yang haya-nare. Kamu membuat nasi dengan vinegar dan ikan mentah dan makan itu dalam sehari. Funazushi ini adalah hon-nare,” ungkapnya. “Ini adalah makanan yang diawetkan, karper fermentasi yang ditangkap di danau Biwa, dimakan dengan nasi,” lanjutnya.
Apa yang membuat funazushi spesial?
Atsushi Kitamura bercerita bahwa proses funazushi tidaklah mudah. Kendati demikian, dia amat menikmatinya. Menurutnya ada tiga tahapan penting untuk mengolah funazushi anatara lain membersikan isi ikan, mengeringkan darahnya, dan desalinasi (pengawagaraman adalah proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air).“Jika langkahnya ini ada yang kelewatan, rasanya akan hancur,” jelasnya. Tak hanya itu, karena ini adalah tipe sushi yang diawetkan maka mereka membutuhkan waktu yang lama untuk memfermentasi. Dibutuhkan waktu hingga tiga tahun membuat sushi mentah ke funazushi.
Mereka ingin orang-orang tahu asal-muasal sushi
Funazushi adalah sebuah warisan. Dia berharap orang-orang bisa tahu bahwa funazushi adalah asal muasal segala sushi. “Saat ini pengunjung yang datang makin meningkat. Makanan ini adalah bagian dari budaya di Prefektur Shiga. Dan hanya kami yang buat Funazushi. Jadi, kami ingin pastikan bahwa orang-orang bisa tahu asal muasal sushi,” tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)