Setelah berbagai penelusuran, pihak hotel mengonfirmasi kabar tersebut. Mereka melakukan tinjauan literasi dan wawancara kepada mantan pemilik gedung, Bernie Liem, pensiunan staf bernama Karmin saat hotel itu bernama Hotel Merdeka, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Yogyakarta.
Hasilnya, mereka menemukan fakta bahwa bangunan hotel tersebut disewakan kepada pemerintah dan digunakan sebagai the “Hotel National and Tourism Office” (NV HONET) dari tahun 1951 hingga 1988. Itu adalah lembaga yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda pada masa kolonial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dan dapat terlihat jejak Soekarno di sana dilestarikan dengan baik hingga saat ini.
(Harmoni antara Eropa dengan Budaya Jawa nampak dari interior dan eksterior. Foto: Dok. Instagram The Phoenix Hotel-MGallery/@phoenixhotelyogyakarta)
Untuk masuk ke ruang kerja Bung Karno, Anda perlu untuk menaiki tangga memutar yang memiliki ukiran indah berwarna biru muda dan krem cerah.
Dan ketika masuk ke ruang kerja, nuansanya akan berbeda. Ruangan Bung Karno bernuansa gelap dan hangat.
Terlihat semua tersusun dengan rapi. Ada meja kayu yang kokoh, banyak bingkai foto yang digantung senada, dan tumpukan buku.
Di sana, Anda juga akan menemukan balkon di depan ruang kerja yang sebelumnya digunakan Soekarno untuk meminta bantuan dari Keraton Yogyakarta dalam kondisi darurat.
Jadi, di atmosfer hari kemerdekaan ini Anda bisa merasakan pengalaman tersebut. Jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan covid-19 ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
