“Ada banyak sekali pilihan, mungkin bisa mulai dari daerah Menteng karena perumusan naskah proklamasi dilakukan di sana. Atau bisa juga mengunjungi Tugu Proklamasi di mana proklamasi dibacakan,” ujar Candha Adwitiyo, co-founder dari Jakarta Good Guide (JGG), sebuah komunitas yang telah dibangun sejak September 2014 silam.
Selain tempat-tempat tadi, Chanda juga menyarankan untuk mengunjungi Rumah Bung Hatta, Ahmad Subarjo, yang juga ada di sekitaran Cikini, Jakarta Pusat. “Untuk wisata dan kuliner yang bersejarah, Glodok masih menjadi rute kuliner yang favorit,” menurut Chanda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Kopi Es Tak Kie adalah kedai kopi tertua di Jakarta. Foto: Dok. Instagram Kopi Es Tak Kie/@kopiestakkieglodok)
“Ada banyak toko roti yang legendaris di sana seperti Toko Roti Tegal di Matraman, Maison Weiner di Senen, atau Es Krim Ragusa di Jalan Veteran, Baltic di Senen, Tropik di Pasar Baru. Di Pasar Baru juga ada Bakmi Gang Kelinci, Bakmi Aboen, Cakue Ko Atek, Roti Bistro. Ada juga Pecenongan yang menjadi salah satu tempat kuliner legendaris,” tutur Chanda.
Menurut Chanda, ada juga peran dari kultur budaya Tiongkok dalam kemajuan Indonesia. “Karena seperti kita ketahui Chinatown ada di hampir semua negara. Chinatown menjadi bagian dari budaya Indonesia yang beragam karena budaya Tionghoa juga sudah masuk ke budaya Indonesia,” tuturnya.
Daerah Pecinan yang ada di Jakarta yang cukup terkenal adalah Glodok. “Kuliner di glodok ada banyak sekali yang menarik. Ada Es Kopi Tak Kie, Nasi Ulam, Kuo Tieh, Mie Belitung, Pia Beijing, Kari Lam, Gado-Gado Direksi, Pantjoran Tea House, dan lain sebagainya,” tutup Chanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)