"Saya meyakini kebedaraan peran wamen (wakil menteri). Jadi selain memastikan apa yang kita rencanakan semua, dapat dipastikan deliver bukan sent saja," ujar Menteri Tama di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Namun, tugas keduanya tidak dibagi berdasarkan fokus atau bidang tertentu dalam Kemenparekraf. Menteri Tama menyatakan bahwa semua tugas dikerjakan secara bersama.
"Kalau bagi tugas kayaknya enggak kompak. Saya dengan wamen satu. Apapun tugas kita selesaikan bareng-bareng, kita sama-sama selesaikan," paparnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tama memaparkan, salah satu tugas menteri dan wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ialah meningkatkan jumlah wisatawan. Baik wisatawan nusantara (wisnus), maupun wisatawan mancanegara (wisman). Akan tetapi, target jumlahnya belum ditetapkan.
Pastinya, kedatangan wisman diharapkan terus dipacu karena ketika mendatangi Indonesia, wisman biasanya rombongan seperti keluarga atau kelompok pertemanan dan bisnis. Tama meyakini konsep tersebut dan telat berkonsultasi bahkan dengan komunitas traveler kalangan menengah ke atas.
"Tahun depan membangun infrastruktur di lima destinasi superprioritas. Jadi perlu waktu, suasananya dibuat hijau," tuturnya.
Pemantapan promosi pun menjadi hal penting untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Dalam hal ini, kata Tama, mempromosikan Indonesia tidak melulu menggunakan cara konfensional.
"Banyak cara dengan digital technology. Kita lihat si A sukanya pantai, maka kasih pantai. Ke depan, langkah-langkah promosi kita harus mengikuti perkembangan zaman. Jelas KPI-nya apa, dan lain-lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)