Early Diagnosis Anda Treatment (EDAT) adalah sistem pelayanan dalam pemeriksaan dan pemberian pengobatan secara cepat dan tepat pada setiap kasus malaria. Program yang dijalankan sejak tahun 2006 tersebut akhirnya sukses setelah sekitar tujuh tahun berlangsung.
"Kami melakukan pendekatan dengan semua elemen dari masyarakat, perusahaan, dan organisasi masyarakat, supaya dapat mencapai hasil," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kab Teluk Bintuni Ekberth Fakdawer, S.H, M.M dalam temu media di Kantor Dinas Kesehatan Kab Teluk Bintuni, Rabu 29 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Beberapa program dari EDAT adalah pengepakan ulang obat antimalaria dimana warna kemasan obat dikategorikan berdasarkan usia, distribusi malaria kit untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu), pembentukan Juru Malaria Kampung (JMK) di tempat terpencil, serta program quality assurance yang konsisten dan berkelanjutan.
Bupati Kab Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw, MT mengungkapkan bahwa perilaku masyarakat yang berubah juga turut berpengaruh. Jika dulu petugas medis yang mendatangi pasien, kini pasien memiliki kesadaran sendiri untuk berobat.
"Kalau dulu penanganan dengan pil kina atau obat Malarex, sekarang dengan EDAR dimana diagnosis dan pengobatan cepat," tambahnya pada kesempatan yang sama.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang juga hadir dalam acara tersebut mengapresiasi strategi pembedaan obat berdasarkan warna, partisipasi warga sebagai JMK dan kerjasama dengan pihak perusahan di daerah tersebut, yaitu Tangguh LNG.
"Ini yang namanya perubahan perilaku, inovasi di Teluk Bintuni. Makanya, tepat kalau dapat penghargaan dari dunia," tukasnya.
Sebelum adanya program tersebut, malaria merupakan penyebab kematian nomor satu di Teluk Bintuni. Setelah pemekaran dari Manokwari, kabupaten tersebut melakukan pendekatan dengan berbagai elemen untuk menuntaskan masalah penyakit tersebut.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)