Berdasarkan data survei Johnson & Johnshon di tahun 2019, sebanyak 97 persen masyarakat Indonesia merasa terganggu dengan cahaya berlebihan dan menyilaukan. Baik saat sedang dalam perjalanan, berolahraga di luar ruangan, serta kegiatan di tempat terbuka lainnya.
Tak hanya cahaya dari matahari. Aktivitas dalam ruangan seperti menonton televisi dan penggunaan gawai secara aktif, paparan cahaya biru yang berlebihan juga membuat mata orang Indonesia tidak nyaman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sekitar 80 persen dari responden survei perusahaan mengatakan bahwa mereka sering menyipitkan mata. Bahkan 73 persen merasa terganggu atau kehilangan fokus akibat cahaya yang menyilaukan tersebut.
Seperti pemaparan dari Johnson & Johnson, paparan UVA dan UVB berlebihan bisa menyebabkan pinguecula, pterygium atau pertumbuhan pada lapisan luar (bagian mata putih), dan corneal sunburb (photokeratitis).
Sementara paparan sinar biru berlebihan bisa dapat menyebabkan mata lelah, ketegangan mata akibat teknologi digital, dan computer vision syndrome.
Hal tersebut bisa teratasi dengan produk baru dari Johnson & Johnson yaitu lensa kontak Photochromic pertama di dunia, Acuvue Oasys with Transitions. Produk ini dinobatkan sebagai salah satu Best Inventions in 2018 oleh majalah TIME.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)