Belum ditemukan adanya penularan listeria melalui apel di luar AS. Foto: Getty Images
Belum ditemukan adanya penularan listeria melalui apel di luar AS. Foto: Getty Images

Belum Ada Kasus Listeria karena Apel di Luar AS

Rona penyakit menular apel amerika berbakteri
Antara • 26 Januari 2015 15:36
medcom.id, Jakarta: Dalam merebaknya infeksi listeria, bayi dan ibu hamil termasuk golongan yang paling rentan terjangkit penyakit yang sedang merebak di Amerika Serikat itu.
 
Di AS, listeria diduga ditularkan melalui apel jenis Granny Smith dan Gala yang terkontaminasi bakteri tersebut. "Yang rawan untuk terjangkit listeriosis parah adalah lansia di atas 65 tahun tahun, orang dengan daya tahan tubuh rendah, perempuan hamil dan bayi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Senin (26/1/2015).
 
Menurut data dari CDC AS, selama Januari 2015, ada 31 orang dirawat di RS dan tujuh orang meninggal dari 11 negara bagian di AS. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 25 dari 28 kasus memiliki riwayat memakan apel sehingga dicurigai buah apel tersebut tercemar bakteri listeria.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Padahal, apel tersebut merupakan salah satu produk ekspor AS ke berbagai negara termasuk Indonesia sehingga dikhawatirkan penularan bakteri itu akan menyebar ke negara lain.
 
Perusahaan yang memproduksi apel-apel tersebut telah mencoba menarik apelnya di pasaran dan imbauan kewaspadaan dikeluarkan bagi masyarakat sebelum mengonsumsi buah-buahan tersebut. "Sejauh ini belum ada ditemukan kasus di luar Amerika. Jadi sejauh ini tidak ada kasus di Asia dan tentu juga tidak ada di Indonesia," kata Tjandra.
 
Penyakit Listeriosis disebabkan oleh bakteri Listeria Monocytogenes, tapi bisa juga disebabkan oleh bakteri Listeria ivanovii atau Listeria grayi. Infeksi bakteri tersebut perempuan hamil dapat menimbulkan gejala seperti flu dan gangguan lebih berat seperti keguguran dan bahkan kematian sedangkan infeksi pada bayi baru lahir (neonatal) dapat berupa sepsis atau meningitis.
 
Infeksi juga dapat ditunjukkan lewat gejala seperti gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan, meningitis, meningoensefalitis, abses otak dengan keluhan kaku kuduk, demam, dan kejang.
 
Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotika jangka panjang (2-6 minggu) dengan ampisilin dan gentamisin sedangkan pencegahan terutama dilakukan dengan menjaga kebersihan dalam memegang dan mengolah serta menyajikan makanan begitu juga kebersihan pada buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(PRI)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif