Belakangan, berbagai penyakit yang awalnya merupakan penyakit orang dewasa dapat dialami buah hati.  (Foto: Pexels)
Belakangan, berbagai penyakit yang awalnya merupakan penyakit orang dewasa dapat dialami buah hati. (Foto: Pexels)

8 Gangguan Medis Orang Dewasa yang Kini 'Menitis' ke Anak-anak

Rona anak-anak
Anda Nurlaila • 25 Juli 2019 10:08
Jakarta: Dahulu anak gemuk dianggap sangat lucu dan menggemaskan. Namun sekarang tidak lagi. Kelebihan berat badan bahkan obesitas pada anak dapat memengaruhi perkembangan fisik mereka.
 
Belakangan, berbagai penyakit yang awalnya merupakan penyakit orang dewasa dapat dialami buah hati. WebMD menulis beberapa kondisi medis yang awalnya hanya diderita orang dewasa kini banyak dialami anak-anak. Berikut di antaranya:

1. Kegemukan

Di AS, hampir 1 dari 3 anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, berdasarkan ukuran usia, tinggi, dan berat badan yang disebut indeks massa tubuh (BMI). Genetika sering dikaitkan dengan ukuran dan bentuk tubuh anak. Namun, perubahan perilaku makan, dan kurang aktivitas fisik memengaruhi kelebihan berat badan anak. Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit sehingga pastikan konsultasi dengan dokter untuk memastikan berat badan anak sehat.

2. Tekanan darah tinggi

Sama seperti orang dewasa, obesitas menyebabkan hipertensi pada anak. Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi tanda masalah ginjal atau jantung.
 
Hipertensi tidak memiliki gejala apapun, sehingga dibutuhkan pemeriksaan tekanan darah tahunan oleh dokter anak. Jika tidak diobati dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti masalah jantung atau stroke. Sebagian besar masalah ini dapat dikendalikan dengan penurunan berat badan, olahraga, dan mengurangi asupan garam.

3. Kolesterol tinggi

Setiap orang membutuhkan kolesterol untuk sel dan saraf yang sehat. Tetapi terlalu banyak kolesterol dapat menumpuk dan menyumbat pembuluh darah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kerusakan dapat dimulai pada masa kanak-kanak dan menjadi lebih buruk seiring anak tumbuh besar. Kolesterol tinggi seringkali disebabkan kebiasaan makan yang buruk.
 
Jika keluarga memiliki riwayat kolesterol tinggi, anak lebih mungkin menderita diabetes. Dokter anak menyarankan anak menjalani tes kolesterol antara usia 9 dan 11 tahun.

4. Diabetes tipe 2

Penyakit ini dulunya adalah penyakit orang dewasa. Tetapi sekarang semakin banyak muncul pada anak.
 
Obesitas pada masa kecil dapat menjadi penyebabnya. Kelebihan berat badan memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi.
 
Seiring waktu, kadar gula dalam darah menjadi terlalu banyak dan dapat menyebabkan kerusakan sel dan organ di seluruh tubuh Anda. Untuk mengendalikan gula darah pada anak, perbanyak konsumsi sayur, buah dan berolahraga teratur.

5. Penyakit hati berlemak

Obesitas pada masa kanak-kanak juga dikaitkan dengan peningkatan penyakit hati berlemak non-alkohol pada usia anak. Seperti diabetes tipe 2, kondisi ini terkait dengan masalah tubuh memetabolisme gula. Terlalu banyak lemak menumpuk di dalam hati dapat menyebabkan pembengkakan dan jaringan parut. Diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik membantu mencegah hal ini.

6. Batu empedu

Pada anak-anak, batu kecil dan keras yang terbentuk di kantong empedu ini biasanya adalah efek samping kelainan darah tertentu, seperti penyakit sel sabit. Tetapi obesitas membuat anak lebih mungkin mengalaminya.
 
Batu empedu menyebabkan sakit perut yang memburuk setelah makan. Kondisi ini berbahaya jika menghalangi saluran yang mengirim cairan ke usus. Hubungi dokter anak jika anak kesakitan disertai mual, demam, atau warna kekuningan pada kulit atau matanya.

7. Sleep Apnea

Obesitas dapat membuat anak Anda mendengkur atau bahkan berhenti bernapas sebentar sepanjang malam. Tapi penyebab utama sleep apnea pada anak-anak adalah amandel yang membesar. Jika penyebabnya amandel, operasi dapat memperbaiki gangguan ini. Pengobatan lainnya melalui penurunan berat badan penggunaan mesin pernapasan.

8. Penyakit kejiwaan

Beberapa gangguan mental biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak, termasuk ADHD dan autisme. Tetapi banyak jenis lain bisa muncul sejak kanak-kanak seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Dokter anak Anda dapat membantu memutuskan apakah anak Anda harus mengunjungi dokter spesialis jiwa atau tidak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif