Amerika Serikat dan Indonesia perluas kerja sama untuk akhiri tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui Program TBC Nasional. (Foto: Dok. U.S. Embassy Jakarta)
Amerika Serikat dan Indonesia perluas kerja sama untuk akhiri tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui Program TBC Nasional. (Foto: Dok. U.S. Embassy Jakarta)

Amerika dan Indonesia Perluas Kerja Sama Akhiri Tuberkulosis

Rona
Sunnaholomi Halakrispen • 28 Juni 2019 18:15
Amerika Serikat dan Indonesia perluas kerja sama untuk akhiri tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui Program TBC Nasional. Melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Becton, Dickinson and Company (BD), perusahaan teknologi medis internasional yang berbasis di AS. Kemitraan ini akan berupaya menciptakan solusi inovatif untuk memperkuat deteksi kasus TBC di Indonesia, terutama kasus TBC kebal obat.
 

 
Jakarta: Kemitraan baru untuk mendukung pemberantasan Tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui Program TBC Nasional dibentuk. Hal ini diresmikan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Becton, Dickinson and Company (BD), perusahaan teknologi medis internasional yang berbasis di AS.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Indonesia memiliki beban TB tertinggi ketiga sedunia. Dilihat dari estimasi jumlah kasus baru sebanyak 842.000 setiap tahunnya dan 294 kematian setiap harinya.
 
Sementara itu, hanya sekitar sembilan persen kasus TBC kebal obat yang bisa didiagnosis. TBC pun semakin sulit untuk ditangani. Lantaran demikian, kemitraan USAID dan BD didesain untuk memperkuat kemampuan Sistem Laboratorium Kementerian Kesehatan untuk mendiagnosis dan memantau pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC.
 
Kemitraan ini akan berupaya menciptakan solusi inovatif untuk memperkuat deteksi kasus TBC di Indonesia, terutama kasus TBC kebal obat. Dinyatakan bahwa USAID yang ada di Indonesia menjadikan penanganan terhadap kasus TBC tersebut sebagai prioritas utama.
 
"Pendekatan baru kami, the USAID Global Accelerator to End TB mempercepat investasi dari para mitra swasta seperti BD sehingga negara-negara di dunia termasuk Indonesia, dapat menghentikan penyebaran TBC dan memberikan manfaat bagi semua orang tanpa melihat kewarganegaraan mereka,” ujar Direktur USAID Indonesia Erin E. Mckee di Jakarta.
 
Renuka Gadde, Wakil Presiden BD Global Health mengatakan bahwa dengan kemitraan yang terjalin, BD dapat menyumbangkan kemampuan canggih. Selain itu, juga keahlian dalam pengujian fenotipik kepada populasi yang paling membutuhkannya.
 
"Kami melihat adanya kesempatan untuk meningkatkan ekosistem laboratorium dalam hal jaminan kualitas, proses rujukan spesimen dan membangun sistem ekstraksi data. Kami berharap kemitraan dengan USAID Indonesia dan Program TBC Nasional Indonesia akan memberikan makna mendalam untuk mengatasi tantangan terkait penyakit menular yang kebal obat," tuturnya.
 
Kemandirian Indonesia dalam hal deteksi dan penanganan kasus TB ditingkatkan oleh Kemitraan BD dan USAID, bersamaan dengan Program TBC Nasional. Hal tersebut dengan diterapkannya keahlian dan komitmen sektor swasta untuk menciptakan solusi TBC yang efektif dan berkelanjutan.
 
Kemitraan ini hanya salah satu dari berbagai inisiatif sektor kesehatan yang dilaksanakan oleh Kedutaan Besar AS di Indonesia, yang menunjukkan luasnya peran AS dalam Kerjasama Strategis AS-Indonesia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


TERKAIT
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif