Katie didiagnosa terkena Toxic Shock Syndrome (TSS), sebuah infeksi bakteri parah yang berhubungan dengan kebersihan produk, setelah menggunakan tampon berjenis super-serap.
Pada hari keempat di masa menstruasi, wanita tersebut menggunakan tampon dengan tingkap penyerapan yang tak biasa karena ia berniat mengerjakan tugas seharian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat itu saya berada di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas dimana saya merasa cukup stres dan (kondisi tubuh) mulai merasa kurang baikan. Saya mencuci muka agar merasa segar, namun akhirya memanggil taksi karena sudah tak tahan dan tak bisa berjalan lagi," terangnya.
Selama 24 jam kemudian, Katie sangat kesakitan dan sempat pingsan selama 25 menit.
"Saat kesakitan, saya pikir itu karena menstruasi, tak ada pikiran itu TSS, saya pun tak mengganti tampon," tambahnya.
Keadaannya semakin parah keesokan harinya. Beruntung, teman serumahnya merasa ada yang aneh dengan Katie karena gadis itu terus berbicara tak jelas.
"Saya mulai bicara tak jelas. Teman saya bertanya ada apa, dan saya bilang saya kesakitan. Ia kemudian melarikan saya ke rumah sakit," jelasnya.
Saat itu, Katie sudah tak sanggup berjalan atau berbicara sehingga langsung dibawa ke ruang perawatan khusus. Ia menduga, tampon yang sudah digunakan selama dua hari tersebjut adalah salah satu penyebabnya. Ia sangat kesakitan sehingga tak memikirkan tentang menstruasinya.
Setelah opname selama seminggu, dengan empat hari diantaranya perawatan khusus, Katie dinyatakan baik-baik saja.
Dokter menjelaskan bahwa terdapat suatu kandungan dalam tampon yang membuat TSS muncul. Menurutnya, semua jenis tampon berpotensi menyebabkan infeksi, tak hanya pada jenis super-serap.
Kini, Katie mengaku lebih memilih menggunakan handuk bersih saat menstruasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)