Dan buruknya lagi, saat ibu memiliki mood buruk semacam ini, anak malah semakin rewel dan susah diurus. Kira-kira mengapa hal ini bisa terjadi?
Reynitta Poerwito, Bach of Psych., M.Psi., Psikolog dalam Konsul Psikolog 1 di Orami mengatakan hal ini terjadi karena anak menyerap emosi dari sang ibu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Jadi kalau kita tidak bahagia dengan diri kita sendiri dan keadaan, anak kita juga akan menampilkan sikap seperti rewel, tidak bisa tidur, terlalu aktif dan lainnya,” ujarnya.
Tentunya hal ini bukanlah yang dimaui para ibu. Beberapa di antaranya cenderung jadi membenci diri sendiri. Kecenderungan ini perlu ditekan karena hasilnya hanya memperburuk keadaan.
“Ini adalah penilaian terhadap diri yang sangat berbahaya karena bisa secara perlahan merusak kondisi mental kita,” ujarnya.
Minta bantuan profesional
Dia menyarankan para ibu untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat para ibu merasa lebih baik dan tentunya jangan lupa pula untuk berpikir positif.Namun bila para ibu sudah mencobanya dan perasaan tidak membaik. Ibu jadi menangis hampir setiap hari, merasa tidak mampu, merasa putus asa, emosi negatif, muncul perubahan pola makan atau tidur dan lain-lain, maka dia menganjurkan para ibu untuk berkonsultasi ke psikolog karena ini adalah gejala depresi.
“Tapi kalau memang cara-cara itu tak mempan, intensitas kondisi emosi memang harus mendapatkan penanganan intensif,” ujarnya.
Bila dalam masa lockdown para ibu tidak bisa ke psikolog, maka dia menganjurkan untuk berkonsultasi lewat telepon atau video call.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
