Masyarakat yang berada di sekitar perkebunan perlu mewaspadai gigitan anjing. (Foto: Rony Muharrman/Antara)
Masyarakat yang berada di sekitar perkebunan perlu mewaspadai gigitan anjing. (Foto: Rony Muharrman/Antara)

Kabut Asap

Tak Hanya ISPA, Masyarakat juga Harus Waspada Rabies saat Kabut Asap

Rona kabut asap rabies
A. Firdaus • 17 September 2019 11:36
Jakarta: Tak hanya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), beberapa penyakit juga harus diwaspadai saat terjadi kabut asap akibat Karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) di Pekanbaru dan Pontianak. Salah satunya adalah penyebaran rabies.
 
Hal itu diutarakan oleh Dokter Spesialis Anak, Tubagus Rahmat Sentika. Ia meminta masyarakat yang berdampak kabut asap harus mewaspdai penyebaran rabies melalui gigitan anjing.
 
"Banyak kebun sawit yang dijaga anjing dan saat kabut asap, kepanasan mungkin hingga masuk ke kampung-kampung dan mengigit warga," ujar Rahmat seperti dilansir Antara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Rahmat belajar dari pengalaman saat terlibat di dalam penanganan kebakaran lahan sawit di Bengkulu, Jambi, hingga Riau. Ketika itu masyarakat yang berada di sekitar perkebunan perlu mewaspadai gigitan anjing.
 
"Jadi tolong diperhatikan selain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang perlu diwaspadai adalah rabies. Terutama yang berada tak jauh dari perkebunan sawit. Di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan banyak perkebunan sawit," tambahnya.
 
Pada 2015, kasus gigitan anjing mencapai 800 kasus. Untuk itu, Rahmat juga berpesan kepada Dinas Kesehatan setempat, untuk mohon menyiapkan serum antirabies.
 
Serum ini harganya cukup mahal dan waktu kedaluwarsa pendek. Biasanya hanya ada 10 hingga 20 serum antirabies.
 
Dinas Kesehatan Kabupaten atau kota perlu mempersiapkan serum tersebut, karena biasanya kasus rabies meningkat saat kabut asap Karhutla.
 
"Kasus rabies juga pernah terjadi Kalimantan Tengah. Saat itu saya menjadi Ketua Komite Nasional Penanggulangan Zoonosis (Komzon), dan meminta bantuan polisi untuk melakukan operasi pengendalian rabies," kenangnya.
 
Untuk itu, Rahmat sekali lagi memperingatkan, agar mewaspadai ancaman ini. Sebab masih ada ratusan hektare lahan lainnya yang terbakar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif