Jakarta: Tidak seperti rahim atau indung telur, serviks atau mulut rahim tidak banyak diketahui bahkan wanita. Meski kecil, fungsi serviks sangat penting termasuk melindungi terhadap infeksi penyakit menular dan membantu saat persalinan.
Profesor ob-gyn dan direktur Pusat Kesehatan Wanita Universitas Kesehatan & Sains Oregon Michelle Berlin kepada Health mengatakan, serviks adalah saluran berbentuk tabung di bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Panjangnya sekitar 2 inci. Meskipun sangat sempit serviks dapat melebar selama persalinan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Serviks rentan terhadap kondisi seperti polip dan bahkan kanker. Sebagian wanita mengalami mengalami orgasme serviks saat berhubungan seks. Ada 11 fakta mengenai serviks yang perlu diketahui setiap wanita.
Memungkinkan kehamilan
Lendir bening yang dihasilkan serviks selama ovulasi membantu sperma berenang dari vagina ke dalam rahim untuk membuahi sel telur. Jika pembuahan terjadi, lendir menebal dan menyumbat leher rahim, mencegah mikroba dan zat berbahaya lainnya dari menyakiti janin yang sedang berkembang. Saat persalinan, sumbat serviks terlepas, dan serviks membesar hingga sekitar 10 sentimeter sebagai jalan lahir bayi.
Dapat memiliki bayi tanpa serviks
Prosedur perawatan kanker serviks yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan mempertahankan rahim dan mengangkat serviks. Sehingga wanita yang ingin menambah anggota keluarga hanya perlu jahitan serviks yang akan berfungsi seperti serviks.
Ukurannya mengecil usai melahirkan
Serviks dapat meregang 10 sentimeter agar memungkinkan bayi melewatinya. Serviks biasanya akan kembali ke ukuran semula dengan baik. Sebagian wanita membutuhkan waktu untuk kembali pulih sebelum hamil.
Darah haid melewati serviks
Darah menstruasi berasal dari rahim dan mengalir melalui serviks menuju vagina untuk dibuang meninggalkan tubuh setiap bulan. Serviks juga mencegah tampon tersesat di tubuh.
Wanita dapat mengalami orgasme serviks
Beberapa wanita memiliki leher rahim yang merupakan zona sensitif seksual. Jenis sentuhan yang tepat saat berhubungan seks dapat menghasilkan orgasme.
Human papillomavirus (HPV) penyebab hampir semua kanker serviks
HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum. Pusat kendali penyakit AS menyatakan hampir setiap wanita yang aktif secara seksual terinfeksi satu atau lebih jenis HPV di beberapa titik dalam kehidupan.
Tubuh memiliki pertahanan kuat terhadap HPV dan membersihkannya sebelum membahayakan. Beberapa jenis HPV dapat mengubah sel-sel serviks. Perubahan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kanker jika tidak terdeteksi dan diobati.
Kanker serviks dapat dicegah
Skrining teratur dan deteksi dini dapat memperlihatkan perubahan sel penyebab kanker serviks, sehingga dapat diobati sebelum ganas. Semua wanita yang aktif seksual atau mulai 21 tahun perlu menjalani tes IVA atau tes Pap untuk mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal.
Antara usia 21 dan 29, wanita harus mendapatkan tes Pap setiap tiga tahun.Usia 30-65 tahun lakukan tes per tiga bulan, tes HPV setiap lima tahun, atau keduanya tes setiap lima tahun atau sesuai rekomendari dokter.
Sebagian wanita melewatkan pemeriksaan serviks
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Women's Health mengamati wanita yang tinggal di satu daerah Minnesota dari 2005 hingga 2016. Pada 2016, hanya 65 persen wanita berusia 30 hingga 65 yang mengikuti tes HPV dan pap. Di antara wanita berusia 21 hingga 29 tahun, hanya 54 persen yang menjalani tes ini.
Vaksin HPV adalah teman serviks
Vaksin HPV tidak mengobati penyakit, tetapi dapat melindungi terhadap jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks. Vaksin dua dosis direkomendasikan untuk pria dan wanita antara usia 9 dan 45 tahun. Tapi vaksinasi tidak dapat membebaskan dari risiko terkena kanker serviks.
Infeksi lain yang menyerang serviks
Gonore dan klamidia adalah dua IMS yang dapat memengaruhi serviks. Jika tidak diobati, infeksi serviks dapat menyebabkan penyakit radang panggul, suatu kondisi yang pada gilirannya dapat menyebabkan komplikasi kesuburan yang serius.
11 Fakta Menarik Seputar Serviks
Wanita yang merokok dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks, menurut American Cancer Society. Karena merokok membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam memerangi infeksi HPV.
Terlebih lagi produk sampingan tembakau ditemukan dalam lendir serviks wanita. Peneliti percaya bahwa zat ini dapat merusak DNA sel serviks dan berkontribusi pada pengembangan kanker serviks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)