PT Bio Farma (Persero) menggelar Media Gathering dan Workshop yang diikuti 60 jurnalis dari berbagai media massa (Foto: Metrotvnews.com/Kesturi Haryunani)
PT Bio Farma (Persero) menggelar Media Gathering dan Workshop yang diikuti 60 jurnalis dari berbagai media massa (Foto: Metrotvnews.com/Kesturi Haryunani)

Tingkatkan Pengetahuan tentang Vaksin, Bio Farma Gelar Workshop

Rona bio farma
Kesturi Haryunani • 11 April 2016 12:48
medcom.id, Mataram: Masyarakat memerlukan informasi mengenai penyakit, virus, bioteknologi, riset dan pengembangan vaksin, serta bioteknologi. Oleh karena itu, peran jurnalis dalam menyampaikan informasi sangat diperlukan.
 
Dalam rangka memperbarui informasi seputar farmasi dan bioteknologi, PT Bio Farma (Persero) menggelar Media Gathering dan Workshop yang diikuti 60 jurnalis dari berbagai media massa.
 
Acara tersebut digelar di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 10 hingga 12 April 2016.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Media gathering dan Workshop ini merupakan batch ke-5, setelah tahun sebelumnya dilaksanakan di Bandung, Jakarta, Yogya, dan Manado," ujar Head Corporate Communication Bio Farma N Nurlela di sela-sela acara yang mengambil tema "Sinergi Farmasi Nasional untuk Kemandirian" di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (9/4/2016).
 
Kegiatan tersebut juga untuk menambah pengetahuan jurnalis tentang menulis berita lebih mendalam (indepth reporting).
 
"Media gathering dan workshop tahun ini termasuk kunjungan kerja kerja ke Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk melihat bagaimana sistem rantai dingin penerimaan vaksin dari Bio Farma sampai dengan vaksin digunakan oleh masyarakat, atau dikenal dengan cold chain system," jelas Nurlela.
 
Sementara itu, Corporate Secretary Bio Farma Rahman Rustan menjelaskan bahwa Bio Farma yang berdiri sejak 125 tahun lalu, kini mulai melangkah ke lifescience industri melalui konsep bioproduk, bioindustri, dan bioekonomi. Inovasi tersebut dilakukan karena Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah.
 
"Bio Farma mengajak masyarakat untuk mengembangkan industri yang berbasis lifesciense, seperti pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, dan pengobatan. Ke depannya, dengan memanfaatkan biodiversity, industri lifescience akan menjadi penggerak inovasi pereknomian infonesia," ujar Rahman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif