Mayo Clinic, pusat kesehatan yang memiliki terapi pengobatan lupus menjelaskan, penyakit ini terjadi ketika ada kesalahan sistem kekebalan tubuh, yang mana sistem imun menyerang jaringan yang sehat.
Penderita akan mengalami peradangan, kelelahan ekstrim, nyeri, demam, anemia, rambut rontok, dan ruam di beberapa organ tubuh ketika terpapar pencetus, seperti paparan sinar ultraviolet, rokok, cat rambut, fluktuasi hormon, dan pil KB.
Beberapa penelitian juga menyebutkan, obat tekanan darah tinggi dosis tinggi, dan antibiotik juga memicu gejala di atas pada penderita lupus. Gejala biasanya akan mereda jika pasien berhenti minum obat-obatan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penyakit lupus menyerang dari yang ringan hingga mengancam jiwa. Berikut, 5 fakta terkait faktor risiko lupus sebagaimana dilansir Medical Daily.
1. Jenis kelamin
Hampir 90 persen mereka yang terdiagnosis lupus adalah perempuan. Meski demikian, bukan berarti anak-anak, dan laki-laki bebas dari risiko penyakit ini.
2. Usia
Sebagian besar mereka yang terdiagnosa lupus berkisar antara usia 15-44 tahun.
3. Ras
Lupus 2-3 kali lebih berisiko menyerang ras Afro Amerika, hispanik atau latin, Asia, penduduk asli Amerika, Alaska, Hawaii, dan kepulauan Pasifik.
4. Genetik
Berdasarkan data Yayasan Lupus di Amerika, genetis meningkatkan risiko sebanyak 5-13 persen. Anda yang memiliki ibu dengan lupus, risiko meningkat sebanyak 5 persen.
5. Infeksi
Mereka yang memiliki infeksi, seperti cytomegalovirus (CMV), parvovirus,dan hepatitis C memiliki peningkatan risiko untuk terkena lupus. Anak-anak dengan virus Epstein-Barr juga berisiko terkena lupus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)