Jika Anda menggunakan obat untuk meredakan hipersalivasi, ada beberapa efek samping yang dirasakan. (Ilustrasi-Pexels)
Jika Anda menggunakan obat untuk meredakan hipersalivasi, ada beberapa efek samping yang dirasakan. (Ilustrasi-Pexels)

Efek Samping dari Pemakaian Obat untuk Hipersalivasi

Rona kesehatan gigi dan mulut
Kumara Anggita • 17 Juli 2020 15:33
Jakarta: Pernahkah Anda mendengar tentang istilah hipersalivasi? Ini adalah kondisi di mana seseorang memproduksi air liur lebih banyak dari biasanya.
 
Mengutip dari Healthline, Hipersalivasi ini bisa bersifat sementara atau konstan. Tergantung pada penyebabnya.
 
Hipersalivasi sementara biasanya hilang setelah seseorang merawat kondisi yang mendasarinya. Sementara hipersalivasi konstan bisa diatasi dengan manajemen gejala.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jika tidak diobati, hipersalivasi konstan ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berbicara dengan jelas, atau menelan makanan dan minuman tanpa tersedak.
 
Dalam kondisi tertentu, hipersalivasi bisa diatasi dengan obat-obatan tertentu untuk mengurangi produksi air liur.
 
Glikopirrolat (Cuvposa) adalah pilihan umum. Obat ini memblokir impuls saraf ke kelenjar ludah, sehingga menghasilkan lebih sedikit air liur.
 
Namun, obat ini dapat memiliki beberapa efek samping yang parah, di antaranya:
-Mulut kering
-Sembelit
-Kesulitan buang air kecil
-Penglihatan kabur
-Hiperaktif
-Sifat lekas marah
 
Pilihan lainnya, scopolamine (Hyoscine). Ini adalah tambalan kulit yang diletakkan di belakang telinga. Cara ini bekerja dengan memblokir impuls saraf ke kelenjar ludah. Efek sampingnya termasuk:
-Pusing
-Detak jantung yang cepat
-Kesulitan buang air kecil
-Penglihatan kabur
-Kantuk
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif