Entah memuat terlalu banyak makanan olahan atau kehilangan nutrisi penting untuk menghindari beberapa nabati yang umum. Berikut beberapa kesalahan persepsi tentang perubahan pola hidup, dikutip dari The Beet.
1. Mengira mendapatkan cukup B12 dari makanan dengan bahan-bahan seperti spirulina
Anda tidak bisa mendapatkan cukup B12 dari diet vegan saja. Siapa pun yang berdiet nabati plus siapa pun yang berusia di atas 50 tahun, terlepas dari diet apa pun, perlu menambah vitamin B12 untuk menghindari kerusakan neurologis yang berpotensi tidak dapat dipulihkan."Kami menyarankan untuk melengkapi dengan cyanocobalamin (bentuk B12 yang diproduksi) dalam salah satu dari rejimen racikan 50 mikrogram (mcg) dua kali sehari, 150 mcg sekali sehari, atau 2.500 mcg sekali seminggu," tutur Amanda A. Kostro Miller, RD, LDN, yang bekerja untuk Fitter Living.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, tidak mendapatkan cukup B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa dan gejala terkait. Di antaranya, kelelahan, pucat, lemah, penurunan berat badan, dan mudah tersinggung.
Jika Anda mengonsumsi suplemen untuk memenuhi vitamin B12, akan berpengaruh pada perbaikan sistem saraf dan sel darah merah Anda. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kadar kebutuhan pribadi yang tepat.
2. Tidak minum cukup cairan
Ketika Anda mengonsumsi protein nabati, serat yang Anda konsumsi akan meroket, yakni dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Itu hal yang baik, tetapi Anda harus merencanakannya agar pencernaan berjalan dengan lancar."Serat membantu memindahkan segala hal dalam saluran pencernaan Anda sehingga Anda dapat dengan mudah pergi," kata Kostro Miller.
"Walaupun bagus untuk buang air besar secara teratur dari lebih banyak serat, pastikan Anda juga meningkatkan asupan air Anda, jika tidak, semua serat itu bisa menyebabkan konstipasi pada Anda," tambahnya.
3. Tidak mendapat cukup protein
Ini mungkin sedikit klise, tetapi ahli gizi secara teratur melihat ini dengan set vegan dan vegetarian. Terutama bagi mereka yang baru memulai yang mungkin tidak tahu bagaimana cara mengompensasi mendapatkan cukup protein tanpa daging."Saya sering melihat ini dengan pemakan nabati, dan hasilnya sering Anda merasa lapar sepanjang hari," tutur Amy Gorin memperingatkan, MS, RDN, selaku ahli diet terdaftar di daerah New York City.
Ia memaparkan bahwa penting untuk memasukkan sumber protein setiap kali makan. Anda dapat memvariasikan ini. Misalnya, Anda dapat memasukkan edamame dalam smoothie vanila dan kacang merah ke dalam mangkuk vegan. Anda bahkan bisa memasukkan selai kacang bubuk ke dalam puding vegan atau kue-kue vegan.
Ragi nutrisi menambahkan protein ke hidangan pasta atau popcorn. Apalagi yang dilengkapi dengan rasa keju yang lezat, dan menaburkan biji rami atau chia ke dalam saus salad atau oatmeal, meningkatkan kandungan protein dari makanan Anda.
4. Tidak waspada terhadap kekurangan zat besi
Bersama dengan B12, zat besi adalah zat gizi lain yang harus dipastikan dikonsumsi orang-orang pemakan nabati. Terutama bagi wanita usia subur dan remaja wanita muda yang berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi besi atau anemia defisiensi besi.Jika Anda berbasis nabati, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup zat besi karena daging hewani tidak dikonsumsi dan atau pola makan nabati Anda tidak menyeluruh.
"Zat nabati tidak mudah diserap (seperti yang dari sumber hewani), jadi pastikan Anda memakannya dengan makanan vitamin C seperti segelas jus jeruk. Vitamin C membantu penyerapan zat besi," Kostro Miller.
Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin meresepkan suplemen zat besi, tetapi itu dapat memiliki efek samping yang tidak terlalu menyenangkan seperti tinja gelap sehingga Anda selalu ingin mengobrol dengan dokter Anda terlebih dahulu. Jadi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda, mungkin bila tak bertatap muka langsung dengan via online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)