Dilansir dari Britannica, disfungsi pada organ tubuh ini terjadi melalui aktivasi yang tidak tepat dari sistem saraf involunter dan kelenjar sekresi internal. Dengan demikian, gejala psikosomatik muncul sebagai penyerta fisiologis dari keadaan emosional.
Dalam keadaan marah, misalnya, tekanan darah orang yang marah cenderung meningkat dan denyut nadi serta laju pernapasannya meningkat. Ketika kemarahan berlalu, proses fisiologis yang meningkat biasanya mereda.
Penyebab pasti gangguan gejala
Mengutip dari Better Help, psikosomatik penyebabnya tidak jelas. Berbeda-beda di setiap orang yang mengalaminya. Namun, beberapa faktor berikut diduga memiliki peran dalam pengembangan gejala.Faktor genetik dan biologis
Hal ini berkontribusi pada peningkatan sensitivitas terhadap rasa sakit atau rangsangan lainnya.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kesulitan memproses masalah emosional Sulitnya memproses emosi dapat menyebabkan beberapa orang mengalami gejala fisik sebagai mekanisme pertahanan untuk tidak berurusan dengan masalah emosional.
Mempelajari sikap
Seseorang bisa melihat bahwa orang lain akan memerhatikan dirinya saat dalam keadaan sakit. Oleh karena itu, secara sadar atau tak sadar, dia jadi memanfaatkan situasi ini.Faktor yang mendukung psikosomatis semakin berkembang
- Mengalami peristiwa yang menegangkan, seperti kekerasan atau trauma
- Memiliki tingkat pendidikan yang rendah
- Status sosial ekonomi yang lebih rendah
- Memiliki riwayat kecemasan atau depresi
- Memiliki riwayat keluarga yang penyakit kronis.
Bila hal ini terjadi pada Anda, pastikan untuk pergi ke psikolog atau psikiater untuk menyelesaikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)