Kabid Pengadaan Darah UTD PMI DKI Jakarta dr Endang Pratiwi mengatakan mendonorkan darah rutin minimal setiap tiga bulan sekali bukan hanya menyehatkan tubuh. Lebih dari itu, sumbangsih darah dapat menyelamatkan nyawa orang lain.
"Memang donor darah kan sifatnya sukarela atas kemauan sendiri dan tanpa paksaan, tapi di sisi lain donor darah dapat merangsang pembentukan sel darah baru yang membuat metabolisme tubuh semakin bagus," ujar Endang, dalam Newsline, Selasa 19 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Endang mengatakan prosedur mendonorkan darah cukup mudah. Pendonor bisa mendatangi unit transfusi darah setempat atau bergabung dengan kegiatan donor darah yang kebetulan dilangsungkan oleh sekolah, tempat ibadah, atau bahkan di mal-mal kota.
Syarat agar bisa mendonorkan darah di antaranya memiliki berat badan minimal 45 kilogram dan dinyatakan lolos tahap seleksi yang meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan memiliki riwayat kesehatan yang baik.
"Asal semuanya oke, riwayat kesehatannya bagus, bisa langsung donor darah," kata Endang.
Meski mudah dan tak dipungut biaya, Endang mengakui bahwa masih ada stigma negatif yang melekat pada kegiatan donor darah. Salah satu di antaranya adalah soal kebersihan.
Namun Ia memastikan bahwa kegiatan donor darah sangat aman. Termasuk penggunaan jarum suntik yang dipastikan bersih dan steril.
"Jarum suntik yang dipakai sudah pasti steril karena kan hanya sekali pakai setelah itu dibuang. Tidak ada (cerita) bahwa jarum kemudian dibersihkan dan dipakai lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(MEL)