Jakarta: Sejumlah pihak tengah berupaya mengurangi limbah plastik. Mulai dari masyarakat awam hingga pemerintah kota, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.
Untuk lebih mendukung gerakan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak produsen produk berkemasan plastik ikut mendukung hal tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Persoalan pengelolaan sampah plastik berkaitan dengan produsen. Harus ada upaya yang sama," ujar Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, di Arborea Cafe, KLHK, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2019.
Upaya yang sama antar produsen, terkait peran tanggung jawab pengelolaan sampah. Mulai dari plastik bahan pengemasan yang dikurangi. "Harus sama semuanya, serentak. Sehingga tidak ada toko sebelah harganya lebih murah," paparnya.
Ia menyakini, apabila produsen produk kemasan plastik bisa mengurangi bahan plastik dengan drastis, bisa menjadi solusi pengurangan sampah plastik.
Sementara itu, Direktur Home Care Unilever Indonesia, Veronica Utami, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen dalam upaya pengelolaan sampah plastik. Salah satunya, dengan lebih bijak dalam penggunaan kemasan plastik.
"Dengan serangkaian pengembangan teknologi, Rinso telah berhasil mengurangi 209 ton plastik dalam seluruh kemasannya atau 13 persen bahan plastik dari produk yang dihasilkan dibandingkan dari tiga tahun sebelumnya," akunya.
Target di tahun 2025, kata Utami, sebanyak 25 persen dari plastik yang digunakan pihaknya akan terbuat dari plastik daur ulang. Di tahun yang sama, bahan plastik pada setiap kemasan produk pun berkembang.
"100 persen kemasan plastik produk Unilever akan bisa didaur ulang, digunakan kembali atau dapat terurai menjadi kompos," tekadnya.
Selain itu, dirancangkan upaya untuk mengoptimalkan ukuran tebal dan tinggi kemasan, sehingga hanya menggunakan plastik sesuai yang diperlukan. Juga akan menggunakan teknologi semacam foaming, untuk mengurangi berat suatu kemasan.
"Sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam mengurangi pemakaian pastik dan menggunakan plastik yang lebih ramah lingkungan," pungkas Utami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)