Takikardia bisa terjadi karena beberapa hal seperti olahraga berat, demam, ketakutan, stres, kegelisahan, obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan sinus takikardia.
Tak hanya itu, takikardia juga dapat dipicu oleh anemia, tiroid yang terlalu aktif, atau kerusakan akibat serangan jantung atau gagal jantung. Penyakit ini juga biasanya lebih sering terjadi pada perempuan dan anak-anak.
Gejala takikardia
Apa pun jenis takikardia yang Anda miliki, Anda mungkin merasa:Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
- Pusing
- Sakit kepala ringan
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Palpitasi jantung
- Dalam kasus yang ekstrem, Anda bisa menjadi tidak sadar atau mengalami serangan jantung.
("Terima kasih ya support dan doanya," seulas ungkapan Jedar di laman media sosialnya @inijedar. Video: Dok. Instagram Jessica Iskandar/@inijedar)
Namun terkadang, detak jantung yang super cepat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Saat ini terjadi, Anda bisa memeriksakannya pada dokter untuk melakukan tes.
Jika Anda menderita sinus tachycardia, ini akan membantu Anda menentukan penyebabnya dan menyarankan berbagai hal untuk menurunkan detak jantung Anda. Ini mungkin termasuk perubahan gaya hidup seperti mengurangi stres atau minum obat untuk menurunkan demam.
Jika Anda memiliki takikardia supraventrikular, dokter Anda mungkin menyarankan agar Anda minum lebih sedikit kafein atau alkohol, lebih banyak tidur, atau berhenti merokok.
Sementara untuk perawatan takikardia ventrikel dapat dilakukan dengan obat untuk mereset sinyal listrik atau ablasi jantung, suatu prosedur yang menghancurkan jaringan jantung abnormal yang mengarah ke kondisi tersebut. Dokter Anda mungkin juga menggunakan defibrillator untuk mengganggu irama jantung yang cepat.
Detak jantung yang cepat tidak selalu membutuhkan perawatan. Tapi terkadang ini bisa mengancam jiwa. Jadi beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki detak jantung tidak teratur.
(TIN)