Produk yang dihasilkan bisa dijual ke luar kota Malang secara online maupun offline. (Foto: Metrotvnews.com)
Produk yang dihasilkan bisa dijual ke luar kota Malang secara online maupun offline. (Foto: Metrotvnews.com)

Para Difabel #BangkitDari Pandemi dengan Menyulam

Rona hut ri kisah #BangkitDari
Kumara Anggita • 06 Agustus 2020 14:43
Malang: Masa pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun, beberapa orang difabel justru bisa tetap menjalankan kehidupan seperti biasa dengan bantuan sebuah organisasi di Malang, Jawa Timur yang bernama Linksos (Lingkar Sosial).
 
Ken Kerta (43) pendiri Linksos mengungkapkan bahwa Linksos adalah sebuah produk dari mereka yang difabel dan keluarga anak berkebutuhan khusus. Organisasi ini mengakomodasi para difabel yang memiliki keterampilan, namun tak punya akses kerja yang layak.
 
Dalam masa pandemi ini, para difabel banyak kehilangan pekerjaan. Pembatasan sosial membuat mereka yang sebelumnya tukang pijit, pemusik, atau tukang jahit tidak bisa beroperasi seperti semula lagi.

Dampak PSBB

“Yang tunanetra yang mengandalkan pijat dan musik saja, sekarang mereka jadi tak bisa apa-apa,” kata Kerta dalam Eagle Institute Indonesia, Metro TV.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hal ini membuat Linksos lebih gencar mencari celah untuk memfasilitasi mereka. Akhirnya Linksos memutuskan untuk mempekerjakan mereka menjual barang yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Seperti masker tiga lapis, masker kain, APD dan masih banyak lagi,
 
“Masker kita standar medis,” singkatnya.
 
Tak hanya itu, mereka juga membuat produk lain yang menarik. Para penjahit yang berjumalh 36 orang itu bisa membuat batik, keset, dompet, tas dari kain perca.
 
Dalam memproses produk, mereka semua tetap menerapkan aturan yang diberikan pemerintah. Mereka mengerjakannya di rumah masing-masing.
 
“Kumpul hanya untuk mendiskusikan sesuatu misalnya harga produksi, cara pengerjaan, dan teknik upah,” jelasnya.

Merangkul yang non-difabel

Sejauh ini, usaha ini berjalan dengan baik. Mereka bisa menjual produknya ke luar kota Malang secara online maupun offline. Kerta bahkan mengungkapkan bahwa mereka juga sudah bisa merangkul orang-orang non-difabel namun kehilangan pekerjaan di tengah pandemi ini untuk bekerja.
 
“Dengan pandemi ini ada peningkatan omset bahkan bisa merangkul masyarakat sekitar,” paparnya.
 
Dengan Linksos, mereka sama-sama bangkit dari keterpurukan pandemi. Pandemi yang begitu buruk di awal ternyata bisa membuat mereka semakin kreatif dan membawa rejeki.
 
“Semua yang terjadi di alam semesta ini sudah ada garisnya. Jadi artinya kalau dalam pandangan kami itu tidak ada yang sulit selama kita masih terus berikhtiar,” pungkasnya.
 
Terus berkarya dan berusaha adalah salah satu langkah #BangkitDari kondisi keterpurukan dalam pandemi covid-19 untuk Jaga Indonesia.
 
#BangkitDari adalah gerakan yang digaungkan oleh Medcom.id tentang cerita mereka yang tetap berjuang di tengah pandemi covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif