Seperti dikutip dari Newser.com, tinsel atau tali kerlap-kerlip yang biasa digunakan mengelilingi pohon Natal disebut bisa membahayakan anak-anak.
Kecurigaan itu sebenarnya sudah diselidiki FDA sejak 1960. Sejak itulah, produsen tinsel diminta untuk mengganti beberapa bahan dan metode dalam produksinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
American Chemical Society menyebutkan salah satu bahayanya yakni tinsel terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Bahan aluminium dan tembaga mudah terbakar itu pernah digunakan dalam teknologi alat perang di Perang Dunia II. Kini, beberapa produk tinsel memang tidak lagi terbuat dari kertas, tapi plastik yang dilapisi bahan aluminium. maka itu, pastikan Anda membali tinsel berbahan plastik untuk dihias bersama anak-anak.
Bila diselisik, istilah 'tinsel' berasal dari bahasa Prancis yang berarti 'berkilap-kilap'. Adapun menyebarnya dekorasi tinsel mungkin berasal dari tradisi orang Jerman yang harus meletakkan sesuatu yang berkilau di pohon Natal supaya bisa merepleksikan cahaya lilin.
Menurut Chemical & Engineering News, semenjak itu tinsel akhirnya menjadi populer digunakan di seluruh dunia karena bentuknya yang unik dan berkilau serta murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(PRI)
