Namun sebenarnya, menurut para ahli biasanya anak-anak bukanlah mengalami eating disorder seperti yang dialami oleh para orang dewasa. Dr Joy Jacobs, seorang psikolog klinis mengatakan bahwa hal tersebut lebih karena pengendalian berat badan, masalah citra tubuh, atau kebutuhan emosional.
“Pada anak-anak yang usianya lebih muda, biasanya disebabkan karena masalah sensoris dibandingkan masalah emosional,” ujar Jacobs.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Carol Elliott, pendiri Pediatric Feeding Institute, menambahkan pada masalah eating disorder, biasanya penderitanya bukan tidak menyukai makanan tertentu atau tidak dapat mengunyah makanan.
"Esting disorder biasanya lebih kepada masalah psikologis disertai dengan masalah pada tubuh atau masalah lainnya,” kata Elliott.
Eating disorder adalah anoreksia, bulimia, dan beberapa gangguan lainnya. "Dan hal tersebut tidaklah sama dengan balita atau anak-anak yang pemilih dalam hal makanan,” ujar Elliott. Dr Jacobs mengatakan bahwa eating disorder baru bisa terjadi pada anak-anak usia sekolah yang sudah pernah mengalami bullying atau body shaming.
Jika masalah sensorik lebih dominan dibandingkan masalah emosional pada anak-anak yang sering menolak makanan, penyebabnya mungkin adalah feeding disorder bukanlah eating disorder. Meskipun terdengan mirip, tetapi keduanya merupakan hal yang berbeda.
Menurut Kennedy Krieger Institute, anak-anak yang mengalami tantrum pada waktu makan, kesulitan mengonsumsi makanan dengan tekstur tertentu, menolak beberapa jenis makanan, itu bisa menjadi bahwa anak Anda mengalami feeding disorder.
Dan jika Anda khawatir dengan kebiasaan makan anak Anda yang kurang maksimal, atau bahkan memiliki efek samping seperti gangguan pada pertumbuhannya Elliott menyarankan untuk segera konsultasikan kepada ahli.
Apapun masalah yang berkaitan dengan makanan yang dialami oleh anak Anda, semakin cepat orang tua menyadarinya makan bisa semakin cepat untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)